KSPI Tolak Penghapusan Kewajiban Bahasa Indonesia untuk Buruh Asing

jpnn.com - JAKARTA - Keputusan Presiden Joko Widodo menghapus regulasi mengenai kewajiban tenaga kerja asing di Indonesia yang menguasai bahasa Indonesia mendapat tentangan.
Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia Said Iqbal tidak setuju dengan keputusan itu. Menurut Iqbal, penghapusan regulasi itu akan makin membuat tenaga kerja asing menjamur di Indonesia. Ia pun membandingkan hal itu dengan kondisi tenaga kerja Indonesia yang bekerja di luar negeri.
"Wong TKW (Tenaga Kerja Wanita) kita pergi ke Timur Tengah aja disuruh belajar bahasa Arab dalam trainingnya, masa kita identitas bangsa itu hilang," kata Iqbal dalam diskusi Ekonomi PHP (Pemberi Harapan Palsu), Nyatanya PHK di Cikini, Jakarta, Minggu (6/9).
Berdasarkan informasi dari Menteri Ketenagakerjaan Hanif Dhakiri, sambung Iqbal, jumlah tenaga kerja asing di Indonesia hanya 0,05 persen. Jika aturannya dipermudah, jumlah itu bisa meningkat drastis.
"Kalau dipermudah, dia (tenaga kerja asing) bisa naik menjadi 10 persen, 20 persen dari total angkatan kerja," ucap Iqbal. (gil/jpnn)
JAKARTA - Keputusan Presiden Joko Widodo menghapus regulasi mengenai kewajiban tenaga kerja asing di Indonesia yang menguasai bahasa Indonesia mendapat
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Usulan Amnesti terhadap Napi KKB Sudah Disampaikan kepada Prabowo
- Akan Ada Verval Dokumen sebelum Tes PPPK Tahap 2, Inilah Tujuannya
- Hari Ini Presiden Prabowo Luncurkan Danantara
- PPPK 2024 Tahap 1 Menerima Gaji Perdana 4 Bulan Lagi, Sabar ya
- 10 Tahun Berdiri dengan Bangunan Seadanya, Sekolah di Ujung Garut Selatan Ini Akhirnya Direnovasi
- BMKG Meminta Warga Waspada Banjir Rob di 17 Wilayah di Indonesia, Catat Daerahnya