KTM Jadi Kawasan Pertanian Organik
Sabtu, 02 April 2011 – 07:55 WIB

KTM Jadi Kawasan Pertanian Organik
JAKARTA - Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Kemenakertrans) akan menjadikan Kota Terpadu Mandiri (KTM) sebagai kawasan pertanian organik. Pengembangan ini sangat potensial karena lahan dan tenaga kerja tersedia serta pasar yang masih tinggi. Rencananya, kasawan pertanian organik dilakukan di 44 KTM seluruh Indonesia.
Dirjen Pembinaan Pengembangan Masyarakat dan Kawasan Transmigrasi (P2MKT) Djoko Sidik Pramono mengatakan, munculnya ide back to nature membuat permintaan produk pertanian organik di seluruh dunia tumbuh hingga sekitar 20 persen per tahun. Dengan harga produk pangan organik yang jauh lebih tinggi daripada pertanian konvensional, diharapkan para transmigran akan meningkat kesejahteraannya dan diharapkan juga program itu dapat menarik calon transmigran dari para pengangguran berpendidikan.
Baca Juga:
’’Pertania n organik membutuhkan keterampilan tertentu yang lebih rumit daripada pertanian konvensional dan para penganggur lulusan SMA atau sarjana tidak akan mau mencangkul di sawah. Jadi pertanian organik di dalam greenhouse (rumah kaca) ini cocok untuk mereka,’’ ujar Djoko di Jakarta kemarin (1/4).
Untuk tahap awal, kata Djoko, akan dilatih 400 penganggur mengenai pertanian organik. Para peserta pelatihan itu akan dikirim ke lokasi transmigrasi yang akan dikembangkan menjadi kawasan pertanian organik. ’’Untuk tahap awal, investasi untuk sementara akan dibantu oleh pemerintah, nantinya akan terserah kepada investor,’’ kata Djoko.
JAKARTA - Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Kemenakertrans) akan menjadikan Kota Terpadu Mandiri (KTM) sebagai kawasan pertanian organik.
BERITA TERKAIT
- Dua Petani di Sukabumi Tersambar Petir, Begini Kondisinya
- Lokataru Sebut Putusan MK Menunjukkan Mendes Yandri Lakukan Intervensi Politik
- Dukung Larangan SOTR di Jakarta Utara, Sahroni: 90 Persen Berakhir Tawuran
- ASN PPPK Silakan Cek Leger Gaji, Alhamdulillah Gratis
- Kades Kohod Disebut Bersedia Bayar Denda Pagar Laut Rp 48 Miliar
- Hengky Pribadi Mangkir di Sidang Korupsi Retrofit PLTU Bukit Asam