KTNA: Bertani Kini Lebih Mudah dan Menguntungkan

"Untuk menghadapi Elnino tahun ini, kita juga InsyaaALLAH lebih siap dengan bantuan perbaikan irigasi dan embung tadi. Harapannya Elnino di 2019 ini tdk terlalu berdampak pada pertanian. Demikian juga keterangan yang kami dapat dari BMKG," tambahnya optimistis.
Risiko bertani kini juga relatif lebih kecil setelah ada bantuan asuransi pertanian. Saat ini memang baru sebatas petani padi dan ternak. Ke depan ia mendapat kepastian juga akan dilebarkan ke petani jagung dan komoditas lainnya.
"Manakala petani menghadapi resiko pertanaman ini berguna untuk meminimalisir kerugian. Dengan membayar Rp 36 ribu saja, saat gagal panen hingga 70 persen mendapat penggantian 36 juta rupiah," ujarnya.
Ada pula permasalahan dulu selalu menghantui petani, tetapi kini sudah ada solusinya. Yakni panen di musim hujan, yang mengakibatkan hasil tani tidak terjual bahkan busuk. Kini Pemerintah mengarahkan petani agar panen di waktu yang tidak bersamaan.
Dalam hal stabilisasi harga Winarno berharap pada peran penting Bulog. Agar dapat menyerap hasil panen, untuk melindungi petani dari kerugian besar.
"Satu lagi, Kami juga merasa dilindungi dari serbuan produk impor. Kami apresiasi hal ini sebagai keberanian Menteri Pertanian Amran Sulaiman untuk membatasi impor hasil produk pertanian," jelasnya.
KTNA Mart Solusi Menambah Nilai Produk Pertanian
Berbagai dukungan Pemerintah di atas, membuat jumlah produksi berbagai komoditas terus merangkak naik. Untuk membantu memasarkannya dengan nilai jual yang lebih baik, KTNA terus berinovasi salah satunya dengan menyiapkan KTNA Mart.
Ketua Umum Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA), Winarno Tohir mengatakan menjalani aktifitas pertanian saat ini lebih mudah dan menguntungkan.
- Kementan Gelar Forum Komunikasi Publik Standar Pelayanan RIPH
- Kementan Gelar Forum Komunikasi Publik Penerbitan Standar Pelayanan Produk PSAT
- Mentan: Pengamat Rugikan Negara Rp5 Miliar Bukan Sosok Asing, Guru Besar
- Mentan Amran Bangun Kerja Sama dengan Yordania, Ketua GAN Yakin Sektor Pertanian RI Bakal Maju
- Wujudkan Satu Data Pertanian di Kabupaten Sukabumi, Kementan dan BPS Bersinergi
- Panen Raya 2025, Serapan Gabah Naik 2.000 Persen