KTNA: Kebijakan Bulog Berpotensi Merugikan Petani

jpnn.com - JAKARTA - Ketua Umum Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Yadi Sofyan Noor menilai salah satu kebijakan Bulog yang lebih memprioritaskan penyerapan beras dibandingkan gabah, telah memicu polemik di kalangan petani.
Menurutnya, langkah itu tidak berpihak kepada petani, melainkan justru menguntungkan tengkulak dan penggilingan padi yang sering menjadi perantara dalam proses penjualan.
Yadi mengatakan kebijakan ini berpotensi merugikan petani secara langsung.
“Dengan membeli beras, bukan gabah, Bulog melewatkan kesempatan untuk membantu petani mendapatkan harga layak. Petani terpaksa menjual gabah mereka kepada tengkulak dengan harga murah, sementara nilai tambah justru dinikmati oleh pihak lain,” tuturnya.
Masalah ini makin krusial karena harga gabah yang dihasilkan petani menjadi lebih rentan terhadap fluktuasi pasar, terutama jika tengkulak memainkan peran dominan dalam menentukan harga.
Sebaliknya, dengan menyerap gabah langsung dari petani, Bulog dapat menstabilkan harga di tingkat petani dan memastikan mereka mendapatkan keuntungan yang adil.
Langkah Bulog yang menyerap beras juga dikhawatirkan memperlemah semangat petani dalam berproduksi.
“Jika petani merasa kerja keras mereka tidak dihargai, produktivitas sektor pertanian bisa terancam. Bagaimana bisa mencapai swasembada pangan jika petani terus dirugikan?” tutur Yadi.
KTNA menilai kebijakan Bulog memprioritaskan penyerapan beras berpotensi merugikan petani secara langsung.
- Serapan Gabah Lampaui Target, Indonesia Aman dari Darurat Pangan
- Soal Perubahan Kepemimpinan Dewas dan Direksi Perum Bulog, Begini kata Pakar
- HKTI Yakin Kepemimpinan Mayjen Novi Helmy dapat Memacu Kinerja Bulog
- Mayjen Novi Diyakini Bisa Meningkatkan Performa Kinerja Bulog
- Optimalisasi Gudang, Bulog Siap Tampung 3 Juta Ton Gabah Petani
- Erick Thohir Tunjuk Helmy Prasetya jadi Dirut Perum Bulog