KTT ASEAN-PBB: Presiden Jokowi Singgung Kekerasan Atas Nama Agama

jpnn.com, JAKARTA - Presiden Joko Widodo menuntut peran Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) dalam menjaga kemajemukan dan toleransi.
Tahun ini merupakan tahun yang sangat krusial bagi PBB yang genap berusia 75 tahun. Untuk dapat menjawab berbagai tantangan global, PBB tidak punya pilihan lain, kecuali melanjutkan agenda reformasi secara nyata.
Hal tersebut disampaikan pria yang akrab disapa Jokowi itu saat berpidato pada Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-11 ASEAN-PBB yang digelar secara virtual.
Jokowi juga menyampaikan beberapa pandangan, antara lain agar PBB mengembalikan kepercayaan terhadap multilateralisme.
"Pertama, PBB harus mengembalikan kepercayaan terhadap multilateralisme. Kepercayaan akan tumbuh jika multilateralisme dapat memenuhi harapan masyarakat dunia khususnya dalam melawan pandemi," kata Jokowi dari Istana Kepresidenan Bogor, Minggu (15/11).
Dalam jangka pendek, lanjut Jokowi, PBB harus berperan memenuhi akses terhadap obat-obatan dan vaksin bagi semua. Dalam jangka panjang, PBB dan ASEAN dapat berkolaborasi memastikan kesiapsiagaan dalam menghadapi kemungkinan pandemi baru di masa mendatang.
"Di kawasan Asia Tenggara, belajar dari pandemi ini, kita berusaha bangun sistem dan mekanisme kawasan seperti ASEAN Response Fund for Covid-19, ASEAN Regional Reserve of Medical Supplies, ASEAN Comprehensive Recovery Framework, ASEAN Framework on Public Health Emergencies, dan ASEAN Travel Corridor Arrangement Framework," jelasnya.
Jokowi meyakini, perbaikan pada sistem kesehatan nasional dan regional dapat menjadi fondasi yang kuat bagi perbaikan tatanan kesehatan global.
Presiden Jokowi menuntut peran Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) dalam menjaga kemajemukan dan toleransi. Pandemi Covid-19 harusnya membuat semua pihak bersatu, bekerja sama.
- Blokade Israel Memperburuk Situasi Kemanusiaan di Jalur Gaza
- bank bjb Permudah Layanan Pembayaran PBB dengan QRIS dan Virtual Account
- Prabowo: Danantara Akan jadi Salah Satu Pengelola Dana Kekayaan Negara Terbesar di Dunia
- Kapolri dan Ketua PBNU Membahas Keberagaman dan Isu Kekerasan di Lingkungan Pendidikan
- Tegas, Sekjen PBB Menentang Pemindahan Paksa Warga Palestina dari Gaza
- Dihadiri 153 Peserta, Menlu Sugiono Buka UN Peacekeeping Ministerial Preparatory Meeting