KTT Asia Timur Tegaskan Komitmen Jaga Perdamaian, Stabilitas, dan Kemakmuran Kawasan

Wapres Ma’ruf Amin menyampaikan keprihatinan atas ketidakadilan dan krisis kemanusiaan yang dialami bangsa Palestina dan konflik yang meluas di sekitar Gaza dan Tepi Barat.
“Sebagai para pemimpin, kita harus bersikap dan berpihak pada hukum internasional dan kemanusiaan. Jangan tebang pilih dalam menjalankan hukum internasional,” tegas Wapres Ma’ruf Amin.
Pada kesempatan ini, Wapres Ma’ruf Amin juga mendorong implementasi Resolusi ES 10/24, dan “Solusi Dua Negara” sebagai rujukan utama penyelesaian masalah Palestina.
Kedua, KTT Asia Timur perlu menjadi medium untuk meningkatkan rasa saling percaya.
“Kita tunjukkan bahwa budaya dialog penting untuk mengurangi kesalahpahaman, membantu meredakan ketegangan, dan sebagai satu-satunya cara untuk menanggulangi tantangan multidimensi,” ungkap Wapres Ma’ruf Amin.
Untuk itu, Wapres Ma’ruf Amin mendorong agar ASEAN Outlook on the Indo-Pacific (AOIP) sebagai pedoman kolaborasi konkret untuk menanggulangi tantangan kawasan.
Wapres Ma’ruf Amin juga mengangkat potensi pasar halal global agar dapat dioptimalkan dalam kerangka kerja sama ini.
“Peningkatan permintaan produk makanan, minuman, kosmetik, dan farmasi halal membuka peluang signifikan untuk kerja sama ekonomi regional serta akses yang lebih luas ke pasar global,” ujar Wapres Ma’ruf Amin.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto turut mendampingi Wapres Ma’ruf Amin yang memimpin Delegasi RI.
KTT Asia Timur menegaskan komitmen terhadap “ASEAN Centrality” untuk menjaga perdamaian, stabilitas, dan kemakmuran kawasan
- Hamas Tolak Gencatan Senjata, Kini Israel Kuasai 30 Persen Jalur Gaza
- 1.400 Tenaga Medis Tewas Akibat Serangan Israel di Gaza
- Dukung Prabowo Evakuasi Warga Gaza, DMDI Indonesia: Bentuk Kemanusiaan
- Prabowo Ingin Evakuasi Korban di Gaza, Ketua DPR Tagih Penjelasan Kemenlu
- Prabowo dan Presiden Mesir Bahas Situasi Gaza Palestina
- Indonesia-Mesir Sepakat Tingkatkan Hubungan Bilateral Jadi Kemitraan Strategis