KTT G20 Diharapkan Hasilkan Kesepakatan Konkret Atasi Krisis Pangan Global

KTT G20 Diharapkan Hasilkan Kesepakatan Konkret Atasi Krisis Pangan Global
Menko Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto memimpin Delegasi RI dalam Pertemuan Dewan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) di Phnom Penh, Kamboja, Kamis (10/11). Foto: Kemenko Perekonomian

Menjaga Daya Beli

Menurut Faisal, pertumbuhan ekonomi Indonesia lebih banyak didorong oleh kalangan menengah atas yang mempunyai daya beli relatif lebih tahan pada inflasi dibandingkan kalangan bawah.

Meski demikian, Faisal juga tetap menekankan pentingnya untuk menjaga daya beli kedua kalangan, khususnya kalangan bawah.

“Sebetulnya ekonomi itu digerakkan oleh kalangan menengah-atas yang tidak terlalu banyak terpengaruh oleh inflasi, namun inflasi yang lebih tinggi itu mengena pada daya beli terutama pada kalangan bawah. Ini yang perlu dilihat,” tandasnya.

Faisal mengungkapkan pentingnya konsumsi rumah tangga dengan menjaga daya beli masyarakat.

Hal itu untuk menepis kekhawatiran pertumbuhan ekonomi lebih tinggi disertai kesenjangan lebih lebar antara kalangan menengah-atas dan kalangan bawah.

Kalangan masyarakat bawah tidak mendapat multiplier effect (efek ganda) yang cukup dari pertumbuhan ekonomi, mereka bahkan justru mendapat tekanan baru karena adanya kenaikan biaya hidup sebab inflasi.

“Jadi, yang perlu dilakukan pemerintah adalah memastikan kalangan menengah ke bawah, kebijakan-kebijakan insentif yang diberikan itu jangan sampai kontra-produktif terhadap menjaga daya beli kalangan menengah ke bawahnya,” tegasnya.

KTT G20 diharapkan membawa hasil konkret bagi masyarakat dunia terlebih di tengah berbagai tantangan seperti konflik geopolitik maupun isu kerawanan pangan.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News