KTT G20 Sukses, Menko Airlangga: Karena Indonesia Inklusif
jpnn.com, JAKARTA - KTT G20 yang berlangsung di Bali 15-16 November lalu dinilai sukses. Salah satu indikatornya adalah KTT G20 mampu menghasilkan konsensus Bali Leaders Declaration.
Awalnya, pelaksanaan KTT G20 dikhawatirkan akan minim kehadiran negara dunia karena konflik yang masih berlangsung antara Rusia dan Ukraina.
Di balik kekhawatiran itu, ternyata Indonesia mampu menghadirkan 17 negara. Lebih dari itu, pertemuan tersebut melahirkan kesepakatan Leaders Declaration yang berisi 52 paragraf.
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, keberhasilan Indonesia menjadi Presidensi KTT G20 berkat sikap politik yang inklusif.
"Kunjungan Bapak Presiden Joko Widodo ke Rusia dan Ukraina sangat membantu perhelatan KTT G20. Hal itu menjadi simbol bahwa Indonesia memiliki sikap politik yang inklusif, mengajak kedua negara yang sedang berkonflik untuk mengurangi ketegangan," ujar Menko Airlangga dalam acara Obrolan Malam Fristian, Rabu (23/11).
Menko Airlangga menambahkan, kehadiran Presiden Joko Widodo pada Rusia dan Ukraina membuat negara-negara G20 yakin Indonesia serius menangani masalah-masalah global.
"Para negara G20 berkeinginan hadir di KTT karena percaya Indonesia bisa memfasilitasi pertemuan dengan baik negara-negara dunia di tengah konflik Rusia-Ukraina, karena Indonesia punya misi positif untuk sejumlah masalah dunia," tambah Menko Airlangga.
Permasalahan geopolitik yang sedang terjadi di Rusia dan Ukraina menjadi isu yang membuat diskusi menjadi alot. Padahal, Menko Airlangga menegaskan, fokus isu forum KTT G20 adalah ekonomi, bukan politik.
KTT G20 yang berlangsung di Bali 15-16 November lalu dinilai sukses. Salah satu indikatornya adalah KTT G20 mampu menghasilkan konsensus
- Seusai Hadiri KTT APEC, Menko Airlangga Lanjut Dampingi Presiden Prabowo ke Brasil
- Menko Airlangga Dampingi Presiden Prabowo Temui Sekjen PBB, Ini yang Dibahas
- Prabowo Bakal Suntik Mati Operasional PLTU dalam 15 Tahun
- Digitalisasi untuk Mendorong Pengembangan Pariwisata Indonesia Perlu Dilakukan
- Universitas Bakrie Jadi Jembatan Pengembangan Industri Halal Antara Indonesia dan Filipina
- Presiden Prabowo Mengungkapkan Kerinduannya