Kualitas BBM Pertamina Diuji Ketat Sesuai Standar Ditjen Migas, Masyarakat tak Perlu Khawatir

Kualitas BBM Pertamina Diuji Ketat Sesuai Standar Ditjen Migas, Masyarakat tak Perlu Khawatir
SPBU Pertamina. Foto Yessy Artada/jpnn.com

jpnn.com, JAKARTA - Pakar konversi energi Institut Teknologi Bandung (ITB) Tri Yuswidjajanto Zaenuri mengimbau masyarakat tidak perlu khawatir dan meragukan kualitas BBM Pertamina, seperti Pertamax.

Pertamina, kata dia, selalu menguji kualitas BBM-nya, baik melalui Lemigas maupun ITB.

”Jadi, gak perlu khawatir. Pertamina selalu menjaga kualitas sesuai standar Ditjen Migas. Secara rutin dilakukan pengujian untuk quality controll,” ujar Tri.

Tri menambahkan, pengujian yang dilakukan, termasuk meyakinkan bahwa Pertamax misalnya, mampu mencegah kerak mesin.

”Makanya diuji melalui standar ASTM D6201. Dari pengujian itu, akan diketahui, apakah deposit yang akan ditimbulkan BBM tersebut banyak atau sedikit,” jelasnya.

”Pengujian oleh ITB, tidak di kampus, tetapi di laboratorium milik Surveyor Indonesia. Di situ juga diaturlah kadar aditif yang harus dilarutkan. Karena ada spesifikasi internasional yang membatasi jumlah kerak dalam mesin tidak boleh lebih dari 50 miligram per katup mesin,” papar Tri.

Aditif yang ditambahkan ke dalam BBM, menurut Tri, tidak bisa mengubah angka research octane number (RON) dan volume BBM.

Sebab, penambahan aditif sifatnya hanya untuk memperbaiki BBM itu sendiri dan tidak mengubah massa jenis, RON, viscositas dari BBM dan sebagainya.

Penambahan aditif sifatnya hanya untuk memperbaiki BBM itu sendiri dan tidak mengubah massa jenis, RON, viscositas dari BBM dan sebagainya.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News