Kualitas Buruk, Warga Desa Bantar Jaya Kembalikan Beras BPNT
jpnn.com, BEKASI - Warga Desa Bantar Jaya, Pebayuran, mengembalikan sekarung beras 10 kilogram yang didapat melalui program Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) Kementerian Sosial ke Kantor Desa Bantar Jaya, Kamis (24/1) kemarin.
Mereka mengeluhkan kualitas beras yang buruk, berbau dan banyak kutu. Banyak butiran beras yang pecah sehingga mereka menganggap beras itu tak laik konsumsi.
Protes dari warga semakin deras, kemudian kepala desa memanggil koordinator dan pendamping program itu untuk menjelaskan kualitas beras yang diterima masyarakat dengan disaksikan polisi.
Salah seorang warga asal RT 003 RW 07, Dusun 2, Marlina, mengatakan beras yang dia dapat banyak ulat dan kutu.
“Gak bagus ini, pera, enggak enak. Gak layak konsumsi,” jelasnya sembari membawa sekarung beras.
“Sebenarnya banyak ibu-ibu bawa beras (serupa, Red) ke saya. Cuman saya bawa cuma satu ini, perwakilan. Semua sama kaya gini. Tidak layak, tidak sesuai (nilai bantuan). Rp 110 ribu masa kaya gini. Desa lain bagus,” sambungnya.
Baca Juga: Kualitas Beras BPNT Kemensos Buruk, Warga Protes
Menurut Marlina, beras yang didapat warga desa di Kedung Waringin jauh lebih baik dibandingkan yang ia terima. Beberapa tetangga yang telanjur memasak beras itu bahkan tak menyentuhnya sama sekali.
Protes dari warga semakin deras, kemudian kepala desa memanggil koordinator dan pendamping program itu untuk menjelaskan kualitas beras yang diterima masyarakat dengan disaksikan polisi.
- Gerak Cepat, Kemensos Salurkan Bantuan Korban Banjir Makassar
- Peksos Berperan Strategis Wujudkan Penyelenggaraan Kesejahteraan Sosial yang Profesional
- Banjir Pasuruan, Kemensos Kerahkan Puluhan Tagana
- Mensos Gus Ipul Naik Perahu Karet untuk Salurkan Bantuan Korban Banjir di Pandeglang
- Denny Sumargo, Novi & Agus akan Kembali Dipanggil Kemensos untuk Mediasi
- Rayakan Hari Disabilitas Internasional, Angkie Yudistia Dukung Kampanye #SetaraBerkarya