Kualitas Kurikulum 2013 Sulit Diuji
Jumat, 24 Mei 2013 – 16:24 WIB
"Hasil survei salah satu media nasional, guru SD dan SMP belum memiliki pemahaman tentang kurikulum 2013. Kelompok guru senior, masa mengajar di atas 24 tahun, hanya 22 persen yang paham kurikulum 2013," kata Asep.
Baca Juga:
Selanjutnya, kata dia, kelompok guru muda, masa mengajar di bawah 8 tahun, hanya 41 persen paham kurikulum 2013. Semakin lama masa kerja guru, tingkat pengetahuan kurikulum semakin rendah. Jika pengetahuan tentang kurikulum rendah, maka guru yang bersangkutan akan bingung bagaimana menjabarkan kurikulum dalam praktik pembelajaran.
Selain itu waktu pelatihan 52 jam untuk guru dan 70 jam untuk Kepsek untuk menguasai menurutnya sangat tidak cukup karena pelatihan hanya salah satu cara meningkatkan kualitas kompetensi guru. Yang paling krusial adalah proses coaching di saat guru praktik mengajar.
"Kelemahan guru bisa tampak dan bisa dijadikan bahan rekomendasi untuk melakukan tindak perbaikan. Sayang, coaching guru yang sistematis, konsisten, dan berkelanjutan tak dijadikan opsi terbaik untuk membina guru," kata Asep.(fat/jpnn)
JAKARTA - Praktisi pendidikan, Asep Sapa'at menilai kualitas kurikulum 2013 akan sulit dinilai bila pemerintah hanya menerapkannya di sekolah eks
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Ganesha Operation Award 2024 Jadi Ajang Penghargaan Bagi Pengajar dan Alumni
- INSEAD Business School, Jadikan Kerja Sama FWD Group & BRI Life Sebagai Studi Kasus
- Direksi ASABRI Mengajar Para Mahasiswa Magister Universitas Pertahanan
- Pilih Hotel sebagai Fasilitas Kampus, CEO UIPM Beri Penjelasan Begini
- Eramet & KBF Berikan Beasiswa untuk Mahasiswa Indonesia Timur, Ini Harapan Gubernur Sulut
- Sebanyak 96 Mahasiswa Presentasikan Hasil Riset di Knowledge Summit