Kualitas Raskin Kembali Dikeluhkan

Kualitas Raskin Kembali Dikeluhkan
Kualitas Raskin Kembali Dikeluhkan
“Setiap saya pilah dapat beling sejeput-sejeput (segenggam) lalu saya pisah dan buang, kalau saya makan mungkin tenggorokan saya sudah sakit,” tuturnya.

Lumisah mengaku harus bersusah payah untuk memasak beras tersebut. Jika tidak jeli, nasi yang dihasilkan bisa terasa mentah atau malah terlalu lembek. Untuk itu ia harus pandai-pandai menakar air yang digunakan untuk memasak.

“Salah sedikit cara masaknya pasti tidak enak, cepat benyek,” katanya.

Dengan pengahasilan pas-pasan sebagai pejual rujak membuatnya makin kesulitan saat jatah beras dipangkas dari 15 kg menjadi 5 kg. Hal itu dilakukan agar bisa dibagi rata dengan warga lainnya. Selain itu, dia harus merogoh kocek lebih dalam untuk mendapatkan raskin. Tiap kilogram dibeli dengan harga Rp 2.000 yang mestinya Rp 1.600.

MATARAM – Kualitas beras miskin (raskin) kembali dikeluhkan warga penerima. Kondisi beras yang kotor, berukutu dan penuh dengan kerikil membuat

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News