Kualitas Udara di 3 Wilayah DKI Jakarta Pagi Ini Tidak Sehat, Waspada
jpnn.com, JAKARTA - Kualitas udara di sejumlah wilayah DKI Jakarta ini berada dalam kategori tidak sehat pada Jumat (10/11) pagi.
Hal itu berdasarkan situs pemantauan IQ Air pada Jumat pukul 04.00 WIB, Jakarta diklasifikasikan sebagai kota nomor delapan dengan pencemaran udara tertinggi di dunia (152).
Adapu ketiga wilayah DKI Jakarta yang memiliki kualitas udara buruk, yakni Jakarta Timur, Jakarta Utara dan Jakarta Pusat.
Kategori tersebut termasuk dalam angka partikel halus (Particulate Matter/PM) 2,5 berdasarkan Indeks Standar Pencemaran Udara (ISPU), yakni Lubang Buaya Jakarta Timur (119), Kelapa Gading Jakarta Utara (105) dan Bundaran HI Jakarta Pusat (104).
Sama halnya yang terjadi pada laman resmi Sistem Informasi Lingkungan dan Kebersihan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Provinsi DKI Jakarta.
Dalam situs itu menyebutkan di antara wilayah tersebut, Lubang Buaya Jakarta Timur memiliki angka PM2,5 yang paling tinggi sebesar 119 atau berada di antara patokan 101-199.
Angka itu termasuk kategori tidak sehat, yakni kualitas udaranya yang bersifat merugikan pada manusia ataupun kelompok hewan yang sensitif atau bisa menimbulkan kerusakan pada tumbuhan ataupun nilai estetika.
Sementara itu, kategori baik, yakni tingkat kualitas udara tidak memberikan efek bagi kesehatan manusia atau hewan dan tidak berpengaruh pada tumbuhan, bangunan ataupun nilai estetika dengan rentang PM2,5 sebesar 0-50.
Lalu, tingkat kualitas udara sedang, yakni tidak berpengaruh pada kesehatan manusia ataupun hewan, tetapi berpengaruh pada tumbuhan yang sensitif dan nilai estetika dengan rentan PM2,5 sebesar 51-100.
Kemudian, kategori sangat tidak sehat dengan rentang PM2,5 sebesar 200-299 atau kualitas udaranya dapat merugikan kesehatan pada sejumlah segmen populasi yang terpapar.
Terakhir, kategori berbahaya, yakni tingkat kualitas udara berbahaya yang secara umum dapat merugikan kesehatan serius pada populasi dengan rentang PM2,5 sebesar 300-500.
Selain dua wilayah itu, ISPU di wilayah kota Jakarta lainnya terpantau sedang, yakni Kebon Jeruk Jakarta Barat (92) dan Jagakarsa Jakarta Selatan (71).
Sementara peringkat pertama Kolkata, India (277), kedua Lahore, Pakistan (242) dan ketiga Dhaka, Bangladesh (216). Lalu, Karachi, Pakistan (158), Kuwait City, Kuwait (156), Wuhan, Cina (156) dan Ulaanbaatar, Mongolia (155).
Indeks kualitas udara di Jakarta tinggi karena konsentrasi PM2.5 saat ini sudah 11,3 kali lebih tinggi dari nilai panduan kualitas udara Badan Kesehatan Dunia (WHO), yakni 152 AQI US.
Data kualitas udara diperoleh berdasarkan pantauan di 20 stasiun pemantau, di antaranya berada di Layar Permai (PIK), Jalan Raya Perjuangan (Kebon Jeruk) dan Jimbaran (Ancol). (jpnn)
Kualitas udara di sejumlah wilayah DKI Jakarta ini berada dalam kategori tidak sehat pada Jumat (10/11) pagi.
Redaktur & Reporter : Dedi Sofian
- Musim Hujan, Tetapi Kualitas Udara Jakarta Masih 20 Besar Terburuk di Dunia
- 12 Jurus Ridwan Kamil Atasi Polusi di Jakarta
- Pemerintah Diminta Prioritaskan BBM Rendah Sulfur untuk Perbaiki Kualitas Udara
- Stasiun MRT Bundaran HI Kini Berganti Nama
- Ibu-Ibu Serukan Perbaikan Udara di Pilkada Jakarta 2024
- DPRD Usulkan Nama Pj Gubernur, Heru Budi Terhempas