Kualitas Udara Jakarta Pagi Ini di Posisi ke-2 Terburuk di Dunia
jpnn.com, JAKARTA - Kualitas udara di Jakarta menempati posisi kedua sebagai kota dengan udara terburuk di dunia, Senin pagi (2/10).
Kota dengan kualitas udara terburuk yaitu Lahore, Pakistan yang berada di angka 176.
Urutan ketiga ditempati Kuala Lumpur, Malaysia di angka 157, urutan keempat Milan, Italia di angka 152, dan urutan kelima Delhi, India di angka 152.
Berdasarkan data situs pemantau kualitas udara IQAir pada pukul 07.32 WIB, indeks kualitas udara (AQI) di Jakarta berada di angka 162 atau masuk dalam kategori tidak sehat dengan polusi udara PM2,5 dan nilai konsentrasi 75 mikrogram per meter kubik.
Angka itu memiliki penjelasan tingkat kualitas udaranya tidak sehat bagi kelompok sensitif karena dapat merugikan manusia ataupun kelompok hewan yang sensitif atau bisa menimbulkan kerusakan pada tumbuhan ataupun nilai estetika.
Adapun kategori baik, yakni tingkat kualitas udara yang tidak memberikan efek bagi kesehatan manusia atau hewan dan tidak berpengaruh pada tumbuhan, bangunan ataupun nilai estetika dengan rentang PM2,5 sebesar 0-50.
Kemudian, kategori sedang yakni kualitas udaranya yang tidak berpengaruh pada kesehatan manusia ataupun hewan tetapi berpengaruh pada tumbuhan yang sensitif dan nilai estetika dengan rentang PM2,5 sebesar 51-100.
Lalu, kategori sangat tidak sehat dengan rentang PM2,5 sebesar 200-299 atau kualitas udaranya dapat merugikan kesehatan pada sejumlah segmen populasi yang terpapar. Terakhir, berbahaya (300-500) atau secara umum kualitas udaranya dapat merugikan kesehatan yang serius pada populasi.
Kualitas udara di Jakarta pagi ini, Senin (2/10/2023) berada di peringat kedua terburuk setelah Lahore, Pakistan. Begini dampaknya bagi kesehatan.
- Kantor PKS Didemo Massa, Minta Kadernya Disanksi
- Ridwan Kamil-Suswono Keok dari Pramono-Doel di Survei Alvara Research
- Ridwan Kamil Minta Maaf soal Omongannya tentang Janda saat Kampanye
- Technogym & MOIE Hadirkan Nuansa Elegan dalam Kebugaran
- APK Dirusak, Tim Pemenangan Ridwan Kamil-Suswono Bergerak!
- Ancaman TBC Melonjak, Pencegahan dan Pengobatan Harus Jadi Fokus