Kualitas Udara Jakarta Tetap yang Terburuk di Dunia Meski Ditinggal Mudik Warganya
jpnn.com, JAKARTA - Kualitas udara Jakarta masih yang terburuk di dunia, kendati ditinggal mudik warganya. Direktur Eksekutif Nasional Walhi Nur Hidayati menyatakan, pihaknya telah melakukan pengecekan kualitas udara saat H-1 perayaan Idulfitri 1440 Hijriah.
Namun yang menjadi penyebab utama bukan hanya dari gas timbal dari padatnya kendaraan bermotor, sehingga harus dilakukan penelitian apa yang menjadi sebab buruknya kualitas udara di Jakarta.
“Satu hari sebelum Lebaran kalau enggak salah kita menduduki peringkat pertama pada pagi hari ya. Kota yang paling terpolusi di dunia, dari indeks standar kualitas udara,” katanya, Minggu (9/6/2019).
BACA JUGA: Kualitas Udara di Tanah Karo sudah Baik Pascaerupsi Gunung Sinabung
Perempuan yang akrab disapa Yaya itu menuturkan, tingginya mobilitas kendaraan di Ibu Kota menjadi salah satu penyebab buruknya kualitas udara di Jakarta.
Namun perlu juga dilihat sumber lainnya yang dapat mengakibatkan buruknya udara di wilayah Ibu Kota.
“Misalnya industri dari cerobong asap, industri pabrik-pabrik, lalu juga pembangkit listrik tenaga batu bara yang ada di sekitar Jakarta, itu juga perlu di teliti,” ucap Yaya.
BACA JUGA: KLHK: Indeks Kualitas Udara Kota Jakarta Tidak Buruk
Perlu juga dilihat sumber lainnya yang dapat mengakibatkan buruknya udara di wilayah Ibu Kota.
- Pemerintah Diminta Prioritaskan BBM Rendah Sulfur untuk Perbaiki Kualitas Udara
- Ibu-Ibu Serukan Perbaikan Udara di Pilkada Jakarta 2024
- DPRD Usulkan Nama Pj Gubernur, Heru Budi Terhempas
- Pemprov DKI Launching Anugerah Humas Jakarta 2024
- Bantah Anies, Anak Buah Heru Tegaskan Kebijakan PBB-P2 Pro-Rakyat Kecil
- Sopir Jaklingko Demo di Balai Kota, Anies Banggakan Masanya