Kualitas Wasit Indonesia Semakin Menyedihkan
”Wasit-wasit kita kan harus bayar kalau mau dapat lisensi C2, C3 misalnya, tapi dengan adanya akademi kan nanti enggak bayar. Jadi memang nanti dipilih wasit terbaik yang bisa masuk akademi," urainya.
Kinerja wasit di lapangan memang menjadi penilaian masyarakat khususnya pegiat sepak bola. Keputusan yang keliru tak jarang membuat pertandingan menjadi panas.
Namun untuk mewujudkan sepak bola yang fair play, menurutnya, tak bisa dibebankan semuanya kepada wasit. Dikatakan, para stakeholder di PSSI pun berperan menjadikan sepak bola yang bersih dari upaya nakal.
Dia menilai, di Liga Primer Indonesia (LPI) sebenarnya sudah ada konsep yang jelas untuk menjadikan sepak bola Indonesia bebas nepotisisme. Idealnya, dia sampaikan, pengurus di PSSI jangan sampai ada yang merangkap jabatan di setiap tim peserta kompetisi.
”Pengurusnya jangan sampai ada kepentingan apa apa. Misalnya anggota exco jangan sampai merangkap jabatan atau berhubungan dengan tim-tim yang ada di bawah. Sebenarnya dulu di LPI sudah seperti itu,” pungkasnya. (ryt/rie)
PSSI berencana mendirikan akademi wasit guna mendongkrak kualitas juru adil lapangan hijau dalam negeri. Hal tersebut disambut baik oleh mantan
Redaktur & Reporter : Adil
- Persiapan Piala AFF 2024, PSSI Panggil 31 Pemain, Ini Daftarnya
- Darmizal Apresiasi Langkah Erick Thohir Mentransformasi Sepak Bola Nasional
- Erick Thohir Masuk Ruang Ganti Timnas Indonesia, Tegang
- Hampir 2 Tahun Pimpin PSSI, Erick Thohir Sukses Bikin 94% Publik Happy
- Kepuasan Terhadap Erick Thohir Tinggi karena Prestasi Timnas & Terobosannya
- Maruarar Sirait: Erick Thohir Pantas Mendapat Angka Kepuasaan 94% Sebagai Ketum PSSI