Kuartal I 2022, Link Net Bukukan Pendapatan Rp 1,05 Triliun
EBITDA pada 1Q2022 tercatat Rp 570 miliar, turun 8,8% dari Rp 624 miliar pada 1Q2021.
Sepanjang tahun lalu, Link Net telah menumbuhkan total aset karena proyek migrasi yang berjalan dengan cepat. Penambahan aset ini umumnya akan meningkatkan beban depresiasi.
Sementara tingkat utang usaha meningkat untuk membiayai proyek migrasi, beban finansial juga meningkat.
"Link Net membukukan Laba Bersih sebesar Rp 128 miliar pada 1Q2022, menurun sebesar 48,6% dibandingkan dengan Rp 249 miliar pada 1Q2021," kata Marlo.
Mulai dari 1 Juli, Link Net tidak lagi membayar beban sewa tiang atas penggunaan tiang listrik ICON+.
Selama dua tahun lalu, Link Net telah membayar 3,6% dari total pendapatan untuk menggunakan tiang tersebut. Beban ini terhitung lebih dari Rp 160 miliar pada 2021.
Memasuki semester kedua 2022, arus kas yang tadinya digunakan untuk membayar beban sewa tiang, dapat dialokasikan untuk kegiatan produktif lainnya.
“Tim kami sedang mengimplementasikan berbagai inisiatif untuk menurunkan tingkat churn dan kami berharap adanya pertumbuhkan jumlah pelanggan di kuartal-kuartal yang akan datang. Sementara Link Net menantikan penyelesaian proyek migrasi, kami akan meningkatkan fokus dan sumber daya untuk percepatan ekspansi jaringan dan pertumbuhan jumlah pelanggan," jelasnya.(chi/jpnn)
Sepanjang tahun lalu, Link Net telah menumbuhkan total aset karena proyek migrasi yang berjalan dengan cepat.
Redaktur & Reporter : Yessy Artada
- Pemkot Tangsel Pasang 1.078 Wifi Gratis di Ruang Publik
- Mengenal Jaringan Internasional Rantastia Nur Alangan, Oh Ternyata
- Smartfren Hadirkan Paket Data Unlimited, Harga Mulai Rp 9 Ribu
- Tip Melindungi Keamanan Data Kesehatan Pribadi, Silakan Disimak
- Industri Asuransi Indonesia Tumbuh Positif, Total Aset Rp 1.132,49 T
- Bank DKI Disomasi Terkait Pengambilalihan Aset di Jalan Wijaya