Kuartal Kedua, Pertumbuhan Industri Hanya 3,54 Persen

Imbasnya, sejumlah sektor industri unggulan tumbuh meski kurang menggembirakan.
Pada kuartal kedua pertumbuhan industri hanya 3,54 persen. Demikian pula pertanian (3,33 persen) dan perdagangan (3,78 persen).
”Hampir semua sektor tumbuh, kecuali administrasi pemerintahan serta pengadaan listrik dan gas. Dua-duanya minus,” papar Kecuk.
Konsumsi rumah tangga masih menjadi kontributor utama pertumbuhan ekonomi pada kuartal kedua.
Terdapat pertumbuhan tipis sebesar 5,95 persen jika dibandingkan dengan kuartal pertama lalu.
Namun, bila dibandingkan dengan kuartal kedua 2016 terdapat penurunan konsumsi rumah tangga 5,07 persen.
BPS menyimpulkan, terjadi pelemahan daya beli pada masyarakat kelas bawah. Sedangkan kelas menengah menahan belanja karena faktor psikologis.
”Ada indikasi upah riil buruh turun. Transaksi debit kelas menengah masih cukup tinggi, namun agak melambat,” terang Kecuk. (ken/agf/c11/noe)
Pemerintah sempat optimistis pertumbuhan ekonomi ada triwulan kedua mencapai 5,1 persen.
Redaktur & Reporter : Ragil
- Lawatan Prabowo ke Luar Negeri Memperkuat Diplomasi Kawasan, Kemenlu: Ini Hasilnya
- Ini Peran Strategis Bea Cukai dalam Sinergi Instansi untuk Mendorong Ekonomi Daerah
- Bea Cukai Yogyakarta Edukasi Masyarakat Bahaya Rokok Ilegal Lewat Program Beringharjo
- Legislator Nilai Larangan Produksi AMDK di Bawah 1 liter Mematikan Industri
- Waka MPR Eddy Soeparno Angkat Bicara soal Protes AS Terhadap Kebijakan TKDN Indonesia
- Analis Sebut Kans Ekonomi Indonesia Alami Perkembangan Progresif