Kuasa Hukum Debt Collector Citibank Gugat Kejari Jaksel
Jumat, 29 Juni 2012 – 00:48 WIB
Di tingkat pertama, ketiga terpidana dikenai pasal 351 KUHP tentang perbuatan tidak menyenangkan. Hukuman ini sama persis dengan masa tahanan yang telah dilakoni ketiganya, sehingga mereka menghirup udara bebas.
Sedangkan di tingkat banding, Majelis Hakim Pengadilan Tinggi DKI yang diketuai M Yusran Thawab menilai perbuatan ketiga terdakwa melanggar pasal 333 ayat 3 junto pasal 55 ayat 1 KUHP. Para terdakwa dinilai terbukti sengaja melawan hukum secara bersama-sama merampas kemerdekaan yang mengakibatkan matinya orang, yakni Irzen Octa.
Namun tim kuasa hukum tiga terpidana tidak sependapat dengan putusan banding tersebut. Dalam kaitan upaya kasasi, mereka menilai hakim tinggi telah berpretensi seolah-olah lebih tahu daripada hakim tingkat pertama menyangkut ruang rapat yang dituduhkan sebagai tempat perampasan kemerdekaan, pada hal mereka tidak pernah melakukan sidang di tempat itu.
Tim kuasa hukum juga menilai majelis hakim tinggi mengabaikan hal-hal yang meringankan, dan menanggap ketiga terpidana sebagai residivis, sehingga menjatuhkan hukuman maksimal, lima tahun.
JAKARTA - Putusan Pengadilan Tinggi (PT) DKI Jakarta yang menjatuhkan hukuman lima tahun penjara terhadap tiga terpidana kasus dugaan penganiayaan
BERITA TERKAIT
- Polisi Tembak Mati Siswa SMKN 4 Semarang, Keluarga Korban Lapor ke Polda Jateng
- Begini Nasib Aipda R, Polisi yang Tembak Mati Siswa SMKN 4 Semarang
- Kalah di Quick Count, Ridwan Kamil Masih Tunggu Hasil dari KPU
- Siswa SMK Tewas Ditembak Polisi, Menteri HAM Bereaksi Begini
- Keluarga Siswa SMK yang Tewas Ditembak Polisi Mengadu ke Polda Jateng
- 8 Rekomendasi IAGL–ITB untuk Kemandirian Energi & Minerba, Dany Amrul Dorong Peran Kampus