Kuasa Hukum Gamma: Aipda Robig Bunuh Anak, tetapi Masih Digaji Negara

Kuasa Hukum Gamma: Aipda Robig Bunuh Anak, tetapi Masih Digaji Negara
Aipda Robig Zaenudin terdakwa penembak mati siswa SMKN 4 Semarang Gamma Rizkynata Oktafandy dalam sidang perdana di Pengadilan Negeri Semarang. FOTO: Wisnu Indra Kusuma/JPNN.com.

jpnn.com, SEMARANG - Keluarga almarhum Gamma Rizkynata Oktafandy ingin Aipda Robig Zaenudin dijatuhi hukuman maksimal.

Pasalnya, penembakan yang menewaskan siswa SMKN 4 Semarang itu merupakan tindakan brutal yang tidak bisa dibenarkan dan harus dituntut dengan pidana maksimal.

"Dalam dakwaan jaksa disebutkan luka korban dari penembakan itu mengenai panggul kanan dan tembus ke nadi panggul kiri. Itu artinya, penembakan yang dilakukan Aipda Robig sangat brutal," kata kuasa hukum keluarga Gamma, Zainal Abidin Petir seusai persidangan di Pengadilan Negeri Semarang, Selasa (8/4).

Zainal menekankan korban penembakan bukan hanya satu, melainkan tiga orang yang seluruhnya masih di bawah umur. Gamma meninggal dunia akibat luka tembak, sementara dua korban lainnya, yakni Adam dan Satria mengalami luka serius hingga proyektil bersarang di tubuh mereka.

"Ini menyangkut masa depan anak-anak. Yang satu meninggal dunia, dua lainnya luka parah. Jadi saya minta kepada jaksa agar menuntut seberat-beratnya. Harus maksimal," tegasnya.

Dia menyinggung status hukum Aipda Robig yang hingga kini masih tercatat sebagai anggota Polri aktif meskipun sudah dipecat melalui sidang etik. Robig diketahui masih mengajukan banding atas putusan etik tersebut sehingga belum berkekuatan hukum tetap atau inkrah.

"Dia sudah dipecat lewat sidang etik, tetapi masih banding. Masih aktif, masih dapat gaji. Membunuh tiga anak di bawah umur tapi masih digaji negara. Apa lolisi tidak malu?," kata Zainal dengan nada tinggi.

Dia juga meminta agar proses banding atas pemecatan Robig dipercepat dan tidak terkesan ditunda-tunda. "Saya harap sebelum Lebaran sudah ada keputusan bandingnya. Jangan kesannya ditarik-tarik, ditunda terus. Proses etiknya juga harus tegas dan cepat," ujarnya.

Bunuh anak di bawah umur, Aipda Robig masih digaji negara. Ini kata Kuasa Hukum Gamma.

JPNN.com WhatsApp

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News