Kuasa Hukum Pegi Tak Puas Jawaban Ahli Pidana di Praperadilan: Sungguh Sangat tidak Independen
![Kuasa Hukum Pegi Tak Puas Jawaban Ahli Pidana di Praperadilan: Sungguh Sangat tidak Independen](https://cloud.jpnn.com/photo/arsip/normal/2024/07/04/tim-kuasa-hukum-pegi-setiawan-muchtar-effendi-seusai-sidan-7png.jpg)
jpnn.com - BANDUNG - Tim kuasa hukum Pegi Setiawan tidak puas dengan keterangan ahli pidana yang dihadirkan Polda Jawa Barat dalam sidang praperadilan di Pengadilan Negeri Bandung, Kamis (4/7).
Salah satu anggota tim kuasa hukum Pegi, Muchtar Effendi, menilai ahli hukum yang dihadirkan Polda Jabar tidak independen dalam memberikan keterangan.
Adapun Polda Jabar selaku termohon dalam gugatan praperadilan terkait penetapan Pegi Setiawan sebagai tersangka kasus pembunuhan Vina Cirebon 2016 lalu, menghadirkan ahli pidana dari Universitas Pancasila Agus Surono untuk menjelaskan proses penetapan tersangka dalam perkara pidana.
Namun, Muchtar menilai selama menjelaskan seputar penetapan tersangka hingga penangkapan, ahli tidak menjawab secara gamblang.
Muchtar berharap ahli tersebut bisa menjawab sesuai keahlian yang dimiliki, tetapi yang terjadi justru tidak demikian.
"Di dalam persidangan hari ini yang mana pihak termohon menghadirkan ahli, diharapkan oleh kami ini begitu kami melontarkan pertanyaan, dia menjawab sesuai keahliannya. Jadi, jangan menilai 'mohon maaf ini pertanyaan praperadilan, ini pertanyaan pokok perkara'," jawab saja," kata Muchtar seusai sidang.
"Apakah masuk ke pokok perkara atau praperadilan, biarkan nanti majelis hakim yang menilai, beliaulah (hakim) yang memutuskan bahwa pertanyaan-pertanyaan kami masuk ke pokok perkara atau praperadilan," tambahnya.
Oleh karena itu, Muchtar berpendapat bahwa ahli hukum pidana yang dihadirkan termohon tersebut tidak independen dan cenderung berpihak.
Kuasa hukum Pegi Setiawan tidak puas jawaban ahli pidana yang dihadirkan Polda Jabar di sidang praperadilan.
- Nikita Mirzani Unggah Potret Terkini Laura Meizani, Cantik dengan Balutan Gaun
- Advokat Pertanyakan Urgensi Hak Imunitas Jaksa: Lebih Baik Dihilangkan
- Alasan Pemecatan Calon Bintara Valyano Boni Raphael, SPN Polda Jabar Buka Suara
- Sopir Truk Pengangkut Galon Berstatus Tersangka Kasus Kecelakaan Maut di Gerbang Tol Ciawi
- Sahroni Minta Propam Polri Usut Kejanggalan Pemberhentian Siswa Disabilitas di SPN Polda Jabar
- 6 dari 8 Korban Tewas Kecelakaan Maut di GT Ciawi Teridentifikasi, Ini Daftarnya