Kuasa Hukum Putri Sambo Harapkan Empati Media
"Saya ke sini bukan untuk dalam rangka protes keberatan terhadap berita-berita yang ada. Kami datang ke sini untuk berkonsultasi mengenai beberapa berita yang melebar ke mana-mana, itu yang pertama," ujarnya.
Di sisi lain, Ketua Komisi Pengaduan dan Penegakan Etika Pers Yadi Hendriana menilai isu liar yang berkembang masih bersifat spekulasi.
"Dalam konteks ini, kami melihat media sifatnya spekulasi, kemudian yang kedua bersumber dari sumber tidak resmi dan yang ketiga peradilan di luar, itu yang harus dihindari. Karena dampak yang berita itu berbahaya sekali. Saya melihat kita harus berpedoman pada kode etik jurnalistik," katanya.
Dia juga menyebutkan seharusnya media hanya menulis berita berdasarkan penjelasan dari Mabes Polri dan tidak boleh berspekulasi lebih jauh.
"Artinya, spekulasi lebih jauh, banyak terjadi, artinya kita belum tahu bener atau nggak," pungkasnya. (mcr8/jpnn)
Tim kuasa hukum keluarga Ferdy Sambo meminta empati media terkait pemberitaan soal insiden polisi tembak polisi di rumah dinas kliennya
Redaktur : M. Adil Syarif
Reporter : Kenny Kurnia Putra
- Mantan Menkominfo Budi Arie Adukan Tempo ke Dewan Pers
- Kaltim Peringkat Kedua Nasional dalam Survei Indeks Kemerdekaan Pers 2024
- Kuasa Hukum Mardani Maming Laporkan 2 Media Online ke Dewan Pers, Ini Penyebabnya
- Kacau, Kantor Media di Papua Dilempar Molotov, Komnas HAM Ambil Sikap Begini
- MediaMIND 2024 jadi Sarana untuk Mengajak Generasi Muda Berkontribusi Bagi Indonesia
- Pelita Air Layani Pemred Media Massa Terbang ke Bali