Kuasa Hukum Sebut Justru Kivlan Zen yang jadi Sasaran 4 Pejabat, Aduh, Mana yang Benar sih?
jpnn.com, JAKARTA - Muhammad Yuntri, kuasa hukum mantan Kepala Staf Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat, Mayjen (Purn) Kivlan Zen membantah kliennya punya rencana membunuh empat pejabat negara yakni yakni Menko Polhukam Wiranto, Menko Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan, Kepala BIN Jenderal Budi Gunawan serta staf khusus presiden bidang intelijen dan keamanan Gories Mere.
Menurut Yuntri, justru kliennya yang jadi incaran ke empat pejabat tersebut. "Iwan (alias HK anak buah Kivlan) justru datang ke Pak Kivlan mengatakan bahwa Pak Kivlan mau dibunuh oleh empat orang itu," katanya seperti dikutip dari Jawa Pos, Kamis (13/6).
Dia mengatakan, hingga saat ini pihak Kivlan belum dibolehkan oleh kepolisian untuk bertemu dengan Iwan. Yuntri juga penasaran ingin menanyakan pengakuan Iwan itu secara langsung. "Dikhawatirkan cerita Iwan dengan yang kami terima dari Pak Kivlan itu berbeda," ungkap dia.
Dia juga menjelaskan, tentang uang sebesar SGD 15 ribu yang dikatakan polisi berasal dari Kivlan untuk aksi kerusuhan. Menurut Yuntri uang itu diberikan untuk demo, bukan untuk kerusuhan. "Berbarengan itu kan ada peringatan Supersemar, dia diberikan uang untuk demo sekitar SGD 15 ribu atau Rp 150 juta. Sekarang ini muncul dan ceritanya malah dibalik yang dibikinnya pengakuan dari polisi," ungkap dia.
Yuntri juga menjelaskan ihwal kepemilikan senjata. Menurut dia, Iwan yang menawarkan senjata api karena di kawasan rumah Kivlan masih terdapat babi hutan. Jadi senjata itu untuk berburu babi, bukan untuk kepentingan lainnya. "Rumah pak Kivlan di Gunung Picung di Bogor, maka itu kan masih ada hutan-hutannya banyak babi, Iwan bilang ini ada senjata. Pak Kivlan bilang itu bukan untuk bunuh babi tapi bunuh tikus," klaim Yuntri.
(Baca Juga: Pengakuan Tersangka: Kivlan Zein yang Menyuruh Membunuh 4 Pejabat Negara)
Sebagaimana diketahui, Kivlan Zen ditetapkan tersangka kepemilikan senjata api ilegal dan perencanaan pembunuhan kepada empat tokoh nasional dan seorang pemilik lembaga survey.
“Saya HK berdomisili di Cibinong. Saya diamankan polisi pada tanggal 21 Mei, 23.00 WIB, terkait ujaran kebencian dan kepemilikan senpi, dan ada kaitannya dengan senior saya, jenderal saya, yang saya hormati dan banggakan, Mayjen Purnawirawan Kivlan Zein,” ungkap HK melalui video yang ditampilkan dalam konpers di Menko Polhukam.
Iwan alias HK justru datang ke Pak Kivlan Zen dan mengatakan bahwa Kivlan mau dibunuh oleh empat orang itu.
- DPR Optimistis Desk Pilkada Kemenko Polkam Mampu Meredam Potensi Konflik
- DPR Dukung Penuh Menko Polkam Lindungi Pelajar dari Judi Online
- Apa Kabar Kasus Firli Bahuri di Polda Metro Jaya?
- Menko Polkam Budi Gunawan Dukung Lemhannas Jadi Think Tank Kelas Dunia
- DPR Dukung Penuh Menko Polkam Menindak Semua Pelaku Judi Online
- Penguatan Kompolnas Menjamin Efektivitas Pengawasan Kepolisian