Kuasa Hukum Yayasan BPSMKJB Anggap Sidang Janggal
jpnn.com, BANDUNG - Praktisi hukum Benny Wullur mengungkapkan keheranannya terhadap berbagai kejanggalan dalam fakta persidangan yang terjadi di Pengadilan Negeri (PN) Bandung, Jawa Barat.
Benny melontarkan pendapatnya berdasarkan kasus yang ditanganinya, yakni perkara Yayasan Badan Perguruan Sekolah Menengah Kristen Jawa Barat (BPSMKJB) melawan PLK mengenai aset nasionalisasi SMAK Dago Bandung.
"Pertama, majelis hakim PN Bandung tidak membolehkan kuasa hukum YBPSMKJB melihat surat kuasa pihak PLK. Sudah diminta berkali-kali tapi majelis hakim PN Bandung selalu berkilah tidak pernah memberikannya," ujar Benny, Senin (28/8).
Dia menambahkan, dalam sidang perkara aset nasionalisasi SMAK Dago, pihak PLK sebagai penggugat sama sekali tidak menghadirkan saksi biasa dan ahli.
Selain itu, dasar legalitas surat kuasa penggugat PLK yang setelah dilakukan inzage (permohonan melihat) kepada PN Bandung ternyata juga cacat hukum.
Benny mengatakan, surat kuasa diterbitkan PLK mengacu kepada Akta Notaris Nomor 3/18 November 2005 yang diduga bermasalah pidana karena berisi keterangan palsu sehingga kini sedang digelar persidangannya.
"Sekarang akta itu lagi yang digunakan guna menggugat YBPSMKJB Anehnya, nama nama orang yang memberikan kuasa untuk menggugat tidak tercantum dalam akta tersebut sebagai pengurus maupun anggota PLK," ujar Benny.
Karena itu, tutur Benny, PLK diduga telah melakukan tindak pidana berulang sebab mendasari gugatannya memakai akta notaris yang telah dinyatakan bermasalah dan ilegal.
Praktisi hukum Benny Wullur mengungkapkan keheranannya terhadap berbagai kejanggalan dalam fakta persidangan yang terjadi di Pengadilan Negeri (PN)
- Penjelasan PT GMI Atas Masalah Lahan SMAK Dago Bandung
- Benny Wullur Dukung Upaya Polisi Mengawal Lahan SMAK Dago
- Benny Minta Presiden Hingga Panglima TNI Turun Tangan di Sengketa Lahan SMAK Dago
- Eman Sulaeman, Hakim yang Membebaskan Pegi Setiawan Punya Harta Sebegini
- PN Bandung Kabulkan Praperadilan Pegi, Trimedya Komisi III Singgung Sanksi bagi Penyidik
- Sebut Polda Jabar Salah Tangkap, Kuasa Hukum Minta Pegi Setiawan Dibebaskan