Kuatkan Eco Culture Tourism agar Jogja Jadi Kota Batik Dunia
Agung menambahkan, pemilihan atas Embung Langensari sebagai tempat penyelenggaraan acara bertujuan menunjukkan kepada masyarakat bahwa produk organik tidak selalu mahal dan eksklusif. Sehingga, semua kalangan masyarakat dapat menikmati produk organik baik makanan maupun pakaian yang ramah lingkungan.
Bazar produk organik di Embung Langensari diisi 80 booth dengan peserta anggota KOI yang berasal dari Yogyakarta, Surabaya, Bandung, Jakarta dan kota-kota lain. Acara OGH terbuka untuk umum di area Embung Langensari, mulai pukul 09.00-21.00 WIB. Masyarakat diharapkan datang meramaikan acara ini karena OGH merupakan ajang istimewa dan langka.
"Saatnya makin mengenal batik pewarna alam atau batik organik. Kita tunjukkan Jogja benar-benar menjadi Kota Batik Dunia," tandas Agung.
Ada sejumlah agenda yang bisa diikuti baik yang berbayar maupun gratis. Misalnya lomba membatik (Tingkat SD), talkshow Mengungkap Rahasia Dibalik Filosofi dan Resonansi Batik Zat Pewarna Alam, Shibori Basic Workshop Using Natural Dyes, Workshop Eco Print hingga fashion show Baju Daur Ulang maupun fashion show Batik Pewarna Alam.
Lalu ada pula workshop Healthy Cullinary, talkshow Aquaponic dan Apa yang Dimaksud Beras Hidup (Live Rice). Acara juga diisi dengan sesi Go Digital gratis berupa talkshow "Membangun Market Place Product" yang menghadirkan Sebastian Saragih dan Erna Wiyati dari Telkom Indonesia.(adv/jpnn)
Komunitas para pecinta organik itu akan menyelenggarakan serangkaian event bertajuk Organic, Green and Health Istimewa III di Yogyakarta, 10-12 November 2017..
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Pembukaan Program S2 King’s College London di KEK Singhasari Menandai Peluncuran HDZ & NHL
- Indef Tanggapi Wacana Pemisahan Ekonomi Kreatif dari Kemenpar
- Fadli Zon Sering Viral di Dunia Maya, Sandiaga pun Tertawa
- Malam Hari ke Cimanggis, Sandiaga Berbicara soal Keris
- Beber Bukti Brand Lokal Bayar Rp 500 Juta Untuk Ikut Event di Paris, Wanda Hamidah: Pembohongan Publik!
- Gegara Konsep Languagepreneur, STBA LIA Dipuji Menteri Sandiaga