Kuatkan Program KB untuk Tekan Angka Pernikahan Dini di Masa Pandemi
jpnn.com, JAKARTA - Pemerintah terus mendorong Program Keluarga Berencana (KB) bagi masyarakat di tengah masa pandemi Covid-19.
Dalam pelaksanaannya juga ditekankan dalam hal perencanaan membangun keluarga dan edukasi kesehatan reproduksi.
Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasiona l (BKKBN) Hasto Wardoyo mengatakan kehamilan tidak direncanakan setidaknya dapat bersumber pada dua hal.
Yakni pasangan usia subur yang tidak segera melakukan kontrasepsi pasca persalinan atau abortus, serta kehamilan tanpa pernikahan.
“Keduanya bisa terjadi karena mereka tidak memahami kesehatan reproduksi, sehingga perlu diberikan edukasi atau pemahaman terkait masalah ini,” ujar Hasto dalam Dialog Produktif Forum Merdeka Barat 9 KPCPEN Rabu (29/9).
Untuk memberikan sosialisasi dan layanan kontrasepsi, BKKBN terus menggiatkan program keluarga berencana (KB) di daerah-daerah Indonesia, terutama selama masa pandemi Covid-19.
Sebab, banyak perempuan usia produktif yang tidak berani datang ke fasilitas keluarga berencana selama pandemi karena takut tertular virus corona.
Untuk mengatasi hal ini, BKKBN melakukan terobosan penyuluhan proaktif door to door (pintu ke pintu) untuk penyuluhan kontrasepsi dan mempermudah cara mendapatkan layanan tersebut.
Pemerintah terus mendorong program KB guna menekan pernikahan dini di masa pandemi Covid-19.
- Menteri Kependudukan Petakan Daerah dengan Keluarga Berisiko Stunting
- Kemendukbangga/BKKBN Raih Penghargaan di Ajang Penganugerahan Reksa Bandha 2024
- Menteri Wihaji: Data Kekuatan Besar untuk Jalankan Program Kemendukbangga
- BKKBN Sebut Program PASTI Telah Beri Manfaat Bagi 17.200 Peserta
- AHF Indonesia Dorong Peran Asia dalam WHO Pandemic Agreement
- Kemenpora-BKKBN Sepakat Tingkatkan IPP Nasional Domain Partisipasi & Kepemimpinan Serta Kesehatan