Kuba Krisis BBM, Transportasi Lumpuh
jpnn.com, HAVANA - Kuba di ambang krisis bahan bakar minyak alias BBM. Sanksi yang dijatuhkan Amerika Serikat membuat BBM makin sulit masuk ke negara komunis tersebut.
Kemarin, Jumat (13/9), transportasi umum di Havana bisa dikatakan lumpuh. Masyarakat harus mengantre berjam-jam untuk menaiki angkutan umum. Sementara, di stasiun pengisian bahan bakar antrean bus mengular karena kelangkaan solar.
“Saya menunggu sampai tiga jam untuk mendapat bus ke rumah kemarin,” kata seorang warga, Eloisa Alvarez.
Pegawai pemerintah yang menggunakan kendaraan dinas pun disetop polisi di tengah jalan. Mereka diminta mereka menjemput pegawai lainnya agar menggunakan kendaraan bersama.
Cara tersebut dilakukan setelah adanya imbauan dari Presiden Miguel Diaz-Canel untuk membentuk solidaritas pada masa krisis ini. Sekaligus agar bisa menghemat pemakaian bahan bakar.
Pada Rabu (11/9), Diaz-Canel berbicara di stasiun televisi mengenai masa sulit yang akan dihadapi Kuba akibat upaya AS memblokade pengiriman bahan bakar ke negara itu.
Ia juga menyebut bahwa pemerintah telah menyetujui serangkaian perhitungan untuk menjamin pelayanan dasar. Beberapa investasi energi akan ditunda, sebagian pelayanan bus dan kereta juga akan dibatalkan, dan sebagian karyawan bisa bekerja dari rumah.
Bagaimanapun, Diaz-Canel meyakinkan, krisis tersebut hanya akan terjadi sementara karena pengiriman bahan bakar untuk bulan Oktober sudah terjamin.
Satu per satu negara komunis di benua Amerika mengalami krisis. Setelah Venezuela, kini giliran Kuba krisis BBM
- Aplikasi Signal Tak Bisa Diakses di Venezuela dan Rusia
- Tak Terima Hasil Pilpres Venezuela, Amerika Desak Jagoannya Diakui sebagai Pemenang
- Joe Biden Didesak Rekan Separtai Jatuhkan Sanksi kepada Menteri Israel
- Balas Dendam, Venezuela Larang Semua Penerbangan ke Argentina
- Hasil Imbang di Kandang Sendiri, Brasil Bertekad Bangkit Saat Melawan Uruguay
- Vietnam Diam-Diam Beli Senjata Rusia, Amerika Tutup Mata