Kubu Agung dan Ical Belum Bisa Sepakat soal Calon Kada di 43 Daerah

jpnn.com - JAKARTA – Wakil Ketua Umum DPP Partai Golkar hasil musyawarah nasional (munas) di Bali, Nurdin Halid mengungkapkan, dua kubu yang bertikai di partainya masih belum mengeluarkan rekomendasi untuk calon yang akan diusung pada pilkada di 43 daerah. Menurutnya, harus ada kesepakatan dari Tim Sepuluh yang terdiri dari wakil Golkar kubu munas Bali pimpinan Aburizal Bakrie maupun kubu Ancol di bawah Agung Laksono.
Nurdin mengatakan, Tim Sepuluh yang bertugas menjaring nama pasangan bakal calon kepala daerah, dibentuk berdasarkan surat keputusan masing-masing kubu yang bertikai di partai berlambang pohon beringin itu. Merujuk pada Peraturan KPU terkait pendaftaran bakal calon kada dari partai yang tengah berkonflik internal, Nurdin menegaskan bahwa keberadaan Tim Sepuluh itu sangat kuat.
“Jadi Tim Sepuluh ini diberi kewenangan menetapkan pasangan bakal calon kepala daerah dari Golkar. Tim sepakat kalau ada perbedaan, dilakukan survei. Maka dengan langkah tersebut hasilnya ditetapkan pasangan calon untuk 219 daerah, tujuh daerah tak bisa mencalonkan karena tidak ada calon. Sementara yang belum berhasil (disepakati,red ) 43 daerah,” ujar Nurdin, Selasa (28/7).
Menurutnya, belum adanya kesepakatan kedua kubu di Golkar tentang nama pasangan bakal calon kepala daerah di 43 daerah itu hanya arena persoalan waktu. Nurdin menegaskan, tim itu bekerja efektif hanya sepuluh hari terakhir ini sehingga waktunya sangat singkat.
Namun, karena berpihak pada objektivitas dan agar maksimal melakukan pembahasan, tim akhirnya merekomendasikan nama pasangan bakal calon kepala daerah untuk 219 daerah. Nurdin mengungkapkan, pembahasan terpaksa dihentikan Senin (27/7) dini hari karena proses penandatanganannya belum selesai.
“Itu kan yang menandatangani sepuluh orang. Jadi sangat banyak. Karena itu dihentikan agar dapat ditandatangani berita acara kesepakatan nama yang dicalonkan,” ujarnya.
Nurdin menambahkan, dari 219 daerah yang telah disepakati, Tim Sepuluh sudah menandatangani berita acara pasangan nama untuk 193 daerah. Sementara 26 daerah lain sudah disepakati, namun belum ditandatangani berita acaranya.
“Tim bisa menetapkan pasangan nama untuk 219 daerah karena Pak Yorrys (kubu Agung, red) secara objektif menilai calon. Karena itu MS Hidayat (kubu Aburizal, red) dan Yorrys sepakat menandatangani bersama agar bisa mendaftar. Langkah ini dilakukan karena ada nama pasangan yang beredar tidak sesuai dengan yang direkomendasikan tim sepuluh,” ujarnya.(gir/jpnn)
JAKARTA – Wakil Ketua Umum DPP Partai Golkar hasil musyawarah nasional (munas) di Bali, Nurdin Halid mengungkapkan, dua kubu yang bertikai
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Eks Pimpinan KPK Anggap Pembahasan RUU Kejaksaan, Polri, dan TNI Bermasalah
- Ungkap Keprihatinan, Bamsoet: Indonesia Butuh Strategi Baru untuk Berantas Korupsi
- GPA Apresiasi Penyelenggaraan Retret Kepala Daerah yang Digelar Presiden dan Mendagri
- Gerakan Rakyat Bakal Jadi Parpol, Lalu Dukung Anies, Pengamat Ungkap Indikasinya
- Slamet Ariyadi DPR: BPI Danantara Mendorong Peningkatan Perekonomian Nasional Berkelanjutan
- APTISI Siap Laporkan Oknum DPR yang Diduga Mainkan Anggaran KIP Kuliah ke MKD