Kubu Agung Menang, Calon Bupati dan Gubernur Ditentukan Daerah
jpnn.com - JAKARTA — Kemenangan yang diraih kubu Munas Ancol yang dipimpin Agung Laksono berimbas pada perubahan besar-besaran kewenangan di tubuh internal partai berlambang pohon beringin itu. Salah satunya adalah mengenai penetapan calon kepala daerah jelang pilkada 2015.
Jika sebelumnya DPP Golkar yang lebih dominan, maka porsi kewenangan itu kini dibagi ke pengurus daerah. Kewenangan itu kini dibalik. Golkar di daerah lebih besar, semetara Golkar Pusat hanya kebagian jatah yang lebih kecil untuk menentukan calon kepala daerah.
Sekretaris Jenderal DPP Golkar versi Munas Ancol, Zainuddin Amali mengatakan, kewenangan penentuan calon kepala daerah itu akan segera diterbitkan. Tapi untuk memastikan pembagian kewenangan itu, DPP Golkar baru akan membahasnya hari ini, Rabu (4/3).
Zainuddin menjelaskan pihaknya sudah merancang formulanya. Pengurus DPD II diberi porsi yang lebih besar, yakni 45 persen.
“(Formula) untuk calon bupati/wali kota yang kami pikirkan, porsi untuk provinsi 35 persen dan DPP 25 persen. Sementara untuk calon gubernur, provinsi 60 persen, DPP 40 persen,” kata putra asal Sulsel itu seperti yang dilansir Harian FAJAR (Grup JPNN.com), Rabu (4/3).
Kondisi ini menguatkan para ketua DPD II Partai Golkar yang berniat mencalonkan diri ikut pilkada. Ada beberapa kandidat yang berstatus ketua Golkar. Mereka antara lain Syamsuddin Hamid (Pangkep), Kaswadi Razak (Soppeng), Husain Rasul (Maros), dan Arifin Junaidi (Luwu Utara). (awa/jpnn/arm/taq/ars/sap)
JAKARTA — Kemenangan yang diraih kubu Munas Ancol yang dipimpin Agung Laksono berimbas pada perubahan besar-besaran kewenangan di tubuh internal
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- 5 Berita Terpopuler: Angin Segar dari Prof Zudan buat Honorer, tetap Jangan Sepelekan Database BKN, Mantap
- Akademisi Kritik Pola Komunikasi Pemerintah Soal Pagar Laut, Muncul Kesan Tidak Tegas
- Waka MPR Dorong Tata Kelola Pemerintahan Daerah yang Influsif Harus Segera Diwujudkan
- Puluhan Warga Keracunan Makanan di Ponorogo, 1 Orang Meninggal, Polisi Turun Tangan
- Gaungkan Kebijakan Efisiensi Anggaran, Istana Tetap Gelar Retret Kepala Daerah, Ini Alasannya
- Versi Mensesneg, Retret Kepala Daerah Tidak Pakai Dana Pribadi Prabowo