Kubu AHY Harus Buka Data Menguatkan Tudingan, Jangan Sampai Dianggap Fitnah

jpnn.com, JAKARTA - Pengamat politik Said Salahudin menilai elite Partai Demokrat perlu segera membuka data terkait isu kudeta kepemimpinan di tubuh partai tersebut.
Tujuannya, untuk memperkuat tudingan yang sebelumnya mereka lancarkan. Antara lain, menduga Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko hendak melakukan kudeta bersama sejumlah kader partai berlambang mercy tersebut terhadap kepemimpinan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
Tudingan lain, Presiden Joko Widodo disebut-sebut merestui upaya tersebut.
"Itu kan Moeldoko sudah membantah, sekarang Demokrat perlu membuka datanya," ujar Said kepada JPNN.com, Rabu (3/2).
Menurut Direktur Sinergi Masyarakat untuk Demokrasi Indonesia (Sigma) ini, data yang dimaksud dapat berupa testimoni, maupun dokumen yang diperlukan.
"Kalau ada testimoni, ya disampaikan bagaimana isinya dan siapa yang menyampaikan testimoni itu. Kemudian dokumen, mana dokumennya," ucap Said.
Lebih lanjut pemerhati hukum tata negara ini menyatakan, bukti sangat penting. Jangan sampai masyarakat nantinya malah menduga tudingan elite PD hanyalah fitnah semata.
"Publik juga mau mendengar dan melihat, jangan nanti jatuhnya menjadi fitnah. Harus fair, tanggung jawab, karena ini sudah menjadi isu publik, maka harus punya responsibility," katanya.
Kubu AHY dinilai perlu membuka data untuk menguatkan tudingan, jangan sampai malah dianggap menebar fitnah.
- Agust Jovan Latuconsina Layak Jadi Wasekjen Demokrat: Energik dan Bertalenta
- Syahrial Nasution, Alumni Unpar yang Dipercaya AHY Jadi Wakil Sekjen Partai Demokrat
- Jadi Kepala Komunikasi Partai Demokrat, Herzaky: Ini Amanah Luar Biasa
- Ditunjuk AHY Jadi Bendum Demokrat, Irwan Fecho Mundur dari Stafsus Mentrans
- Putra Sumba NTT Gustaf Tamo Mbapa Dipilih Sebagai Deputi BPOKK DPP Partai Demokrat
- AHY Dinilai Tepat Menunjuk Rezka Oktoberia Jadi Wasekjen Demokrat