Kubu Anas Pilih Silent Operation

Karena Dana Terbatas

Kubu Anas Pilih Silent Operation
Anas Urbaningrum. Foto : Dokumen Pribadi/Facebook
JAKARTA - Beda kandidat calon, beda pula cara kampanye di hari-hari terakhir menjelang kongres Partai Demokrat di Bandung pada 21?23 Mei nanti. Kubu Anas Urbaningrum lebih memilih menggunakan model silent operation untuk memastikan dukungan DPD dan DPC seluruh Indonesia.

 

"Ini bukan pilpres. Karena itu, kami lebih memilih jalur silent operation (operasi senyap, Red) saja," ujar Ketua Tim Pemenangan Anas Urbaningrum, Ahmad Mubarok, saat dihubungi, Minggu (2/5).

Caranya, kata dia, dengan terus menjalin komunikasi intensif dengan DPD dan DPC Demokrat se-Indonesia.  Terlalu banyak bermanuver ke publik, menurut wakil ketua umum DPP Partai Demokrat itu, akan menguras lebih banyak energi. "Terutama dana. Sementara kami ini tidak punya duit. Untuk seperti yang dilakukan Andi dan kawan-kawan, butuh biaya besar," tambah Mubarok.

 

Dia yakin modal dukungan DPD dan DPC yang telah diperoleh selama ini tetap tidak akan bergeser. Meski ada tekanan dan godaan, salah seorang pendiri Demokrat itu meyakini, para pemilik hak suara dari daerah tidak akan terpengaruh. "Di kongres ini kami ingin mewariskan sebuah kompetisi yang didasari pilihan dengan hati, bukan yang lain," tandasnya.

 

Mubarok mengungkapkan bahwa dirinya banyak dimintai izin oleh para pengurus DPC pendukung Anas untuk tetap datang ke acara yang diselenggarakan Andi. Termasuk sebelum mereka akhirnya harus memberikan tanda tangan yang disodorkan tim Andi. "Saya persilakan saja. Karena saat pemilihan nanti, akan tetap dilaksanakan bebas rahasia kan," katanya lantas tertawa.

JAKARTA - Beda kandidat calon, beda pula cara kampanye di hari-hari terakhir menjelang kongres Partai Demokrat di Bandung pada 21?23 Mei nanti. Kubu

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News