Kubu Artha Meris Ragukan BAP Bekas Anak Buah Rudi
jpnn.com - JAKARTA - Mantan Kepala Divisi Komersialisasi Gas Bumi Bidang Pengendalian Komersial di SKK Migas, Popi Ahmad Nafis semestinya dihadirkan sebagai saksi dalam persidangan perkara suap terhadap Rudi Rubiandini dengan terdakwa atas Artha Meris Simbolon di Pengadilan Tipikor Jakarta hari ini (23/10). Namun, Popi tak bisa hadir karena sedang menjalani perawatan di luar negeri lantaran stroke.
"Yang bersangkutan sedang menjalani perawatan di luar negeri karena stroke. Bila diperkenankan kami ingin membacakan BAP-nya," kata jaksa KPK, Irene Putri di persidangan.
Atas permintaan itu, penasihat hukum Meris mengaku meragukan BAP yang dibacakan jaksa. Sebab, ada perbedaan tanda tangan yang signifikan.
"Karena perbedaan tanda tangan itu kami meragukan. Kami berharap kalau diperkenankan hadir sehingga bisa mencocokan. Kami serahkan ke Yang Mulia," ujar penasihat hukum Meris, Otto Hasibuan.
Menanggapi pernyataan itu, Hakim Ketua, Saiful Arif menanyakan kepada jaksa tentang keabsahan tanda tangan Popi. Jaksa meyakini bahwa itu adalah tandatangan Popi.
"Kami meyakini itu tanda tangan dia. Kami minta dibacakan dulu keterangannya," ujar Irene.
Akhirnya, hakim menyetujui agar BAP Popi dibacakan di persidangan. Namun, hakim meminta hanya bagian-bagian penting saja yang dibacakan. "Mudah-mudahan itu benar tanda tanganya karena orang sakit tandatangannya bisa goyang," ujar Hakim Saiful.
Dari BAP yang dibacakan jasa, Popi menjelaskan mengenal kedatangan Meris di SKK Migas pada 16 Januari 2013 "Pada saat itu Meris pernah datang ke kantor SKK Migas untuk menghadiri rapat yang membahas kondisi harga gas PT KPI bersama-sama anggota saya," kata jaksa mengutip keterangan Popi dalam BAP.
JAKARTA - Mantan Kepala Divisi Komersialisasi Gas Bumi Bidang Pengendalian Komersial di SKK Migas, Popi Ahmad Nafis semestinya dihadirkan sebagai
- KTKI-P Laporkan Kebijakan Kemenkes, Wakil Presiden Diminta Turun Tangan
- Sidang Korupsi Timah, Hakim Pertanyakan Penghitungan Kerugian Negara Berdasarkan IUP
- PMI yang Jadi Korban Pembunuhan di Hongkong Dipulangkan ke Tanah Air
- Polda Metro Jaya Buru Tersangka Penggelapan Haksono Santoso
- Masih Ragu Transplantasi Rambut? Simak Kiat Berikut
- Ketua Umum Bhayangkari Hibur Anak-anak Pengungsi Erupsi Gunung Lewotobi