Kubu Gus Nur Sebut Jaksa Sengaja Bikin Kekeliruan di Sidang Pembacaan Dakwaan

Ahmad mengklaim apa yang dilakukan jaksa sebagi penindak lanjut penyidikan kepolisian telah menzalimi Gus Nur.
Akibatnya, Gus Nur ditahan di rumah tahanan (Rutan) Bareskrim Polri sejak 24 Oktober 2020 hingga hari ini.
"Apa yang telah dilakukan oleh Jaksa yang menindaklanjuti penyidikan dari lembaga kepolisian, telah menzalimi Gus Nur dan menyebabkan Gus Nur di tahan di Rumah Tahanan Bareskrim Polri sejak 24 Oktober 2020 hingga saat ini," katanya.
Berdasar dakwaan, Gus Nur telah melakukan perbuatan pidana sebagai dimaksud dalam ketentuan Pasal 45A ayat 3 Jo 27 ayat 3 dan Pasal 45A ayat 2 Jo 28 ayat 2 UU Nomor 19 tahun 2016 tentang perubahan UU No. 11 tahun 2008 tentang ITE.
Adapun perihal status penahanan Gus Nur, kata dia, pihaknya telah mengajukan ulang permohonan penangguhan kepada Ketua Pengadilan Negeri Jakarta Selatan melalui Ketua Majelis Hakim yang menangani perkara.
Sebab, penangguhan Gus Nur, lanjut dia dijamin keluarga dan dijamin oleh para tokoh dan ulama.
Walakin, pihaknya berharap majelis hakim Toto Ridarto mengabulkan dan memberikan penangguhan kepada Gus Nur.
"Kami memohon kepada ketua majelis hakim, yang mulia Toto Ridarto agar dapat mengabulkan dan memberikan penangguhan kepada Gus Nur atau setidaknya mengalihkan penahanan Gus Nur," pungkasnya.
Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan telah menggelar sidang perdana terhadap terdakwa Sugi Nur Raharja atau Gus Nur atas kasus ujaran kebencian, Selasa (19/1)
- Pakar Dukung Ted Sioeng Banding Putusan PN Jaksel & Lapor ke KY
- Jatuhkan Vonis saat Ted Sioeng Terkulai di RS, Majelis Hakim Dinilai Tidak Manusiawi
- Anak Bos Prodia Jalani Sidang Kasus Asusila di PN Jaksel
- PN Jaksel Tunda Sidang Putusan Perkara Ted Sioeng
- PN Jaksel Terima 2 Permohonan Praperadilan Hasto Kristiyanto
- KPK tak Hadir, PN Jaksel Tunda Sidang Praperadilan Hasto Kristiyanto