Kubu Prabowo Bantah Jalankan Strategi Pilpres ala Trump
jpnn.com, JAKARTA - Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Ma'ruf Amin, menduga kubu Prabowo Subianto-Sandiaga Uno menggunakan propaganda politik seperti yang digunakan Donald Trump saat memenangkan Pemilihan Presiden Amerika Serikat (Pilpres AS) 2016. Teknik kampanye yang dimaksud yakni Firehose of Falsehood, memanfaatkan kebohongan sebagai alat politik.
Namun, Wakil Ketua Umum Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) sekaligus Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Fadli Zon membantahnya. Dia menegaskan, kasus hoaks Ratna Ratna Sarumpaet itu bukan merupakan skenario yang sengaja diciptakan oleh kubu Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.
“Tidak ada, sama sekali tidak ada," kata Fadli di gedung DPR, Jakarta, Jumat (5/10).
Fadli menyatakan silakan saja melakukan penyelidikan apakah itu bagian dari skenario. Dia menegaskan, pihaknya tidak biasa berbohong.
“Kami orang yang murni-murni saja, tidak biasa berbohong. Itu bisa diselidikilah. Kami ini dibohongi dan tidak mungkin kami membohongi rakyat," klaim Fadli.
Dia membantah kubu Prabowo-Sandi menggunakan konsultan politik dari Rusia dengan menjalankan strategi tersebut. “Setahu saya tidak ada, kami pakai lokal-lokal saja," tegasnya.
Dia menegaskan kalau ada pihak yang dirugikan, tentu ada yang diuntungkan. Nah, kata Fadli, silakan dianalisis sendiri siapa pihak yang diuntungkan tersebut. "Kami adalah yang dirugikan. Yang diuntungkan siapa?" katanya.
Soal adanya dugaan Ratna melakukan penyusupan, Fadli mempersilakan untuk melakukan penyelidikan. Terlebih lagi sekarang Ratna sudah ditangkap, sehingga bisa melakukan interogasi kepada yang bersangkutan.
Menurut Fadli Zon, kasus hoaks Ratna Ratna Sarumpaet itu bukan merupakan skenario yang sengaja diciptakan oleh kubu Prabowo Subianto - Sandiaga Uno.
- Mayor Teddy Bantah Erdogan Walk Out Saat Prabowo Pidato, Ini Penjelasannya
- Donald Trump Berkuasa Lagi, Jenis Kelamin Bakal Jadi Urusan Negara
- Batal Bertemu, PM Malaysia Ungkap Kondisi Kesehatan Prabowo
- Prabowo Bakal Groundbreaking di IKN, Nilai Investasinya Bikin Kaget
- Ingatkan PDIP Konsisten soal PPN, Misbakhun: Berpolitiklah secara Elegan
- Bukan Menyalahkan Prabowo soal PPN 12 Persen, Deddy Singgung Rezim Jokowi