Kubu Prabowo Resah Melihat Asing Makin Berkuasa
jpnn.com, JAKARTA - Koordinator Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) pasangan calon presiden Prabowo Subianto-Sandiaga Salahuddin Uno, Dahnil Anzar Simanjuntak mengatakan, kepemilikan asing terhadap sumber daya di Indonesia belakangan ini sangat berlebihan.
"Sektor keuangan/perbankan banyak dikuasai perusahaan asing. Demikian juga telekomunikasi, bahkan ekonomi digital melalui online, juga mulai dikuasai perusahaan asing," ujar Dahnil di Jakarta, Jumat (12/10).
Akibatnya, kata Dahnil, Indonesia kehilangan kedaulatan. Negara terkesan tak mampu menjaga sumber-sumber daya yang penting bagi hajat hidup masyarakat.
Dahnil juga menilai, pemerintahan saat ini sepertinya enggan mengimplementasikan secara nyata program-program yang berkaitan dengan kedaulatan bangsa.
Badan Usaha Milik Negara (BUMN) malah terkesan hanya menjadi 'sapi perahan' kelompok politik tertentu.
Padahal, BUMN harusnya mampu menjadi pertahanan ekonomi Indonesia dan mendorong akselerasi pembangunan tanpa mengganggu sektor swasta.
"Itulah mengapa Pak Prabowo selalu memberikan perhatian bagaimana ekonomi Indonesia harus kembali berkiblat pada Pasal 33 UUD 1945," katanya.
Menurut Dahnil, capres Prabowo dalam beberapa tahun terakhir juga terus menyoroti kepedulian negara mengimplementasikan Pasal 34 UUD 1945. Dimana negara harus mampu merawat dan menjaga fakir miskin dan anak terlantar.
Kubu Prabowo - Sandi mengaku resah karena kepemilikan asing terhadap sumber daya di tanah air semakin banyak
- China Punya UU Anti-Spionase Baru, Ekspat dan Perusahaan Asing Merasa Terancam
- Jumlah Perusahaan Asing yang Tertarik Investasi di IKN Terus Bertambah
- PT AKMP Gugat 3 Perusahaan Asing ke PN Jakpus
- Menko Luhut Sebut 9 Perusahaan Asing Siap Berinvestasi di KIPI Tanah Kuning
- TigerGraph Gaet PT SMI Jadi Mitra Distribusi Pertama di Indonesia
- Perusahaan Asing Terima Bantuan Pemerintah Jutaan Dolar Selama Lockdown di Australia