Kubu Prabowo - Sandi Rayu Gatot Nurmantyo Masuk Tim Kampanye
jpnn.com, JAKARTA - Mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo tengah dirayu untuk masuk ke dalam tim kampanye nasional (TKN) Prabowo Subianto - Sandiaga Uno.
"Dengan Pak Gatot lagi bicara, saya lagi rayu-rayu," kata Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan di gedung parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (12/9).
Gatot sempat digadang-gadang sebagai calon presiden (capres) beberapa waktu lalu. Kini, sudah ada dua pasangan capres, sementara posisi politik dukungan Gatot belum diketahui.
Zulkifli meminta doa agar berhasil merayu Gatot bergabung dalam TKN Prabowo-Sandi. "Doakan saja, mudah-mudahan. Kalau kalian ikut doakan, siapa tahu berhasil," ujar ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) itu.
Sedangkan Ketua DPP Partai Gerindra Riza Patria mengaku belum tahu apakah Gatot sudah resmi atau belum bergabung dalam TKN Prabowo-Sandi. Hanya saja, Riza berharap Gatot bisa bergabung.
"Saya belum tahu persis. Mudah-mudahan Pak Gatot betul-betul memberikan dukungan kepada Prabowo-Sandi," ujar Riza di gedung parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (12/9).
Dia menambahkan publik juga tahu bahwa Gatot adalah mantan Panglima TNI. Selama menjabat Gatot terbilang berhasil, punya komitmen yang kuat terhadap merah putih, NKRI, Bhinneka Tunggal Ika.
Gatot juga memiliki kesamaan pandangan dengan Prabowo. "Tentu kami berharap betul adanya dukungan dari Pak Gatot untuk Pak Prabowo-Sandi, sehingga bisa memperkuat perjuangan untuk membangun Indonesia yang lebih baik," paparnya.
Zulkifli Hasan meminta doa agar berhasil merayu Gatot Nurmantyo masuk tim kampanye Prabowo - Sandiaga.
- Deddy Sitorus Bicara Soal Perubahan Sikap Jokowi Setelah Pilpres 2019, Jleb Banget!
- Gatot Nurmantyo Anggap Salim Said Guru Bagi Setiap Kolonel TNI
- Prabowo Pernah Ucapkan 'Ndasmu' untuk Klaim Presiden Jokowi soal Pertumbuhan Ekonomi
- Debat Perdana Capres, Anies Didukung Ayah Korban Tewas Kerusuhan Pilpres 2019
- Syahganda Minta Anies Mendoakan 3 Nama ini Saat Berada di Multazam
- Saiful Mujani Ingatkan Jangan Sampai Terulang Perbuatan Merusak Demokrasi