Kubu Prabowo Tolak Hasil Penghitungan Suara KPU
jpnn.com, JAKARTA - Badan Pemenangan Nasional (BPN) pasangan calon presiden Prabowo Subianto-Sandiaga Uno menolak hasil penghitungan suara Pilpres 2019 oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU).
BPN menuding telah terjadi banyak kecurangan yang merugikan pihaknya. Pernyataan penolakan disampaikan Ketua BPN Djoko Santoso dalam simposium mengungkap fakta-fakta kecurangan Pilpres 2019 di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta, Selasa (14/5).
"Mencermati paparan ahli tentang kecurangan-kecurangan Pemilu 2019 serta mengacu rekomendasi Sekjen Partai Koalisi Adil Makmur, kami BPN Prabowo-Sandi bersama rakyat Indonesia yang sadar akan hak demokrasinya, menyatakan menolak hasil penghitungan suara dari KPU yang sedang berjalan," ujar Djoko Santoso.
BACA JUGA: Sudah 469 Petugas KPPS yang Meninggal, Benarkah ada yang Diracun? Ini Jawaban KPU
Tim teknis BPN kemudian memaparkan berbagai dugaan kecurangan yang terjadi selama Pemilu 2019 berlangsung. Antara lain, temuan terkait jutaan daftar pemilih tetap fiktif, politik uang, pengerahan aparatur negara, surat suara tercoblos, hingga salah hitung di laman KPU.
Djoko mengatakan, berbagai kecurangan pemilu yang ditemukan sudah dilaporkan ke KPU, namun tak pernah ditindaklanjuti hingga saat ini.
"Beberapa waktu lalu kami sudah kirim surat ke KPU meminta audit terhadap IT KPU, meminta dan mendesak dihentikan sistem penghitungan suara di KPU yang curang, terstruktur, sistematis dan masif," pungkas Djoko.(gir/jpnn)
Beberapa waktu lalu kami sudah kirim surat ke KPU meminta audit terhadap IT KPU, meminta dan mendesak dihentikan sistem penghitungan suara di KPU yang curang, terstruktur, sistematis dan masif.
Redaktur & Reporter : Ken Girsang
- KPU Sukabumi Ungkap Penyebab Turunnya Partisipasi Pemilih di Pilkada 2024
- Selama 2024, DKPP Pecat 66 Penyelenggara Pemilu
- KPU Audit Dana Kampanye 2 Paslon Kada Pilgub Kepulauan Riau
- KPU Tetapkan Pram-Rano Menang di Pilgub Jakarta, Petinggi Gerindra Bereaksi Begini
- Pilkada Kota Solok, Pasangan Ramadhani-Suryadi Raih Suara Terbanyak
- Arief Poyuono Menilai Edi Damansyah Layak Didiskualifikasi di Pilkada Kukar