Kubu SBY-Boediono Dituding Kurang Cerdas
Kampanye Pilpres Satu Putaran Mengundang Cibiran
Sabtu, 13 Juni 2009 – 16:08 WIB

Kubu SBY-Boediono Dituding Kurang Cerdas
JAKARTA – Kampanye tentang Pilpres satu putaran yang dilakukan kubu pasangan SBY-Boediono terus mendapat cibiran. Sejumlah pengamat menilai hal itu dikarenakan kurang cerdasnya kubu SBY-Boediono dalam mengelola isu untuk menghadapi dua penantangnya. Meski demikian Effendi juga menyarankan agar pasangan capres tetap bersikap elegan. “Dan serangan itu harus diperkuat data,” tandasnya.
Pemerhati komunikasi politik dari Universitas Indonesia, Effendi Ghazali, menilai kampanye pilpres satu putaran yang disuarakan kubu pasangan SBY-Boediono justru akan kontra produktif. “Ini bentuk kampanye yang kurang cerdas karena memberikan kesan kepada publik pasangan ini sebagai pasangan yang arogan,” ujar Effendi saat hadir pada paparan hasil survey Sugeng Sarjadi Syndicate di Jakarta, Sabtu (13/6).
Baca Juga:
Menurutnya, melihat pentingnya pencitraan seharusnya kubu pasangan SBY-Boediono melakukan kampanye yang menyerang. Alasannya, waktu yang tersedia bagi pasangan capres untuk memaparkan program maupun visi dan misinya sudah semakin terbatas. "Para capres akan terjebak dalam iklan-iklan politik yang kosong karena waktunya terbatas. Karena itu para pasangan harus saling menyerang,” cetus Effendi.
Baca Juga:
JAKARTA – Kampanye tentang Pilpres satu putaran yang dilakukan kubu pasangan SBY-Boediono terus mendapat cibiran. Sejumlah pengamat menilai
BERITA TERKAIT
- Mardiono Lakukan Doa Bersama Untuk Melepas Jemaah Umrah di Kantor DPP PPP
- Irwan Fecho: Kami Meminta Mas AHY Melanjutkan Kepemimpinan di Partai Demokrat
- Soal Band Sukatani, Rampai Nusantara Menilai Kapolri Sangat Terbuka dengan Kritik
- Kawal Amanat Warga Jakarta, KPU Bakal Rilis Buku Janji Kampanye Pramono-Rano
- Golkar Dorong Pemuda Jadi Duta Diplomasi Politik di ASEAN
- Setelah Pelantikan Kepala Daerah, Sultan Wacanakan Gubernur Dipilih Secara Tidak Langsung, Simak Penjelasannya