Kubu SBY-Boediono Dituding Kurang Cerdas
Kampanye Pilpres Satu Putaran Mengundang Cibiran
Sabtu, 13 Juni 2009 – 16:08 WIB
Sedangkan pengamat ekonomi dari ECONIT, Hendri Saparini menilai kampanye piplres satu putaran dilontarkan karena kubu pasangan SBY-Boediono sudah kerepotan menghadapi tudingan neo-liberal. Menurut Saparini, isu neo liberal tidak bisa dipandang remeh kubu SBY-Boediono.
Baca Juga:
Perempuan yang selalu tampil berjilbab ini mengatakan, isu neo-liberal bisa menjadi senjata ampuh bagi pesaing SBY-Boediono. “Mungkin awalnya Pilpres 2009 diprediksi tak berbeda jauh dengan Pilpres 2004. Tetapi setelah Pak SBY memilih Pak Boediono, muncullah isu neoliberal dan ini sudah di luar dugaan," ulas Saparini.
Menurutnya, Pilpres kali ini adalah pertarungan mengelola isu ekonomi. "Jadi pasangan capres dan cawapres yang bisa mengelola isu ekonomi ini dengan benar, bakal menang,” tukasnya.(ara/jpnn)
JAKARTA – Kampanye tentang Pilpres satu putaran yang dilakukan kubu pasangan SBY-Boediono terus mendapat cibiran. Sejumlah pengamat menilai
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Prabowo Bilang Nasi Goreng Megawati Enak Sekali, Masa, sih?
- Tanggapi Isu Menhut Mau Membabat Hutan, Ahmad Yohan Singgung Penghijauan
- Terungkap! Komunikasi Prabowo-Megawati Lancar Meski Belum Bertemu Sejak Pelantikan
- Peran Politik Muzani Gerindra Sebagai Perantara Komunikasi Prabowo-Megawati
- Kejagung Bangun Sistem Pantau Tuntutan Jaksa, Sahroni: Keren, Pastikan Semua Patuh!
- Komisi II Bakal Undang Mendagri-KPU Bahas Opsi Pelantikan Kepala Daerah Terpilih