Kuburan Massal Hutan Plumbon, Saksi Bisu Tempat Mengeksekusi Mereka yang Dianggap PKI
Pada 1 Juni 2015, lokasi itu dipasangi prasasti. Delapan nama tertulis di prasasti tersebut.
Pegiat hak asasi manusia (HAM) Yunantyo Adi menuturkan ada saksi yang menyatakan 24 orang dikubur di lokasi itu. Versi lain menyebutkan ada 12 jenazah yang dikuburkan di Hutan Plumbon.
Namun, Adi mengatakan jenazah yang terdata di lokasi itu hanya delapan orang. Dia memerinci dari delapan jenazah itu terdapat dua tokoh komunis, yakni Moetiah dan Soesetyo.
Aktivis kemanusian itu menjelaskan Moetiah merupakan guru yang menjadi anggota Gerakan Wanita Indonesia atau Gerwani.
"Bu Moetiah adalah guru TK Melati di Kendal," tutur Adi.
Menurut Adi, organisasi onderbouw PKI itu mengusung misi pendidikan. Keberadaan TK Melati merupakan salah satu hasil kiprah Gerwani.
Ibu Moetiah, kata Adi, dari keluarga ningrat. "Cukup berada karena memiliki kalung dan gelang.”
Meskipun ikut Gerwani, Moetiah memiliki latar belakang santri. Adi mengungkapkan perempuan asal Kendal itu minta dibacakan Alquran sebelum dieksekusi mati.
Kuburan massal Hutan Plumbon, l kuburan sekaligus lokasi eksekusi terhadap warga yang dilabeli sebagai kaki tangan PKI pascaperistiwa G30S pada 1965.
- Refly Harun soal Pembubaran Diskusi FTA: Si Rambut Kuncir Bukan OTK, Jelas Berafiliasi ke Mana
- Kisah Bu Ani Menutupi Nama Sarwo Edhie Pascaperistiwa G30S/PKI
- G30S Sudah Menculik 6 Jenderal, Mengapa Akhirnya Gagal?
- Pengkhianatan G30S/PKI: Film Paling Banyak Ditonton yang Dianggap Alat Cuci Otak Anak Indonesia
- Keluarga Menginginkan Nama Soekarno Direhabilitasi dari Tuduhan Pengkhianat Bangsa
- Keluar dari Golkar, Wanda Hamidah Singgung Kecurangan Pilpres, Oligarki, & Orde Baru