Kuburan Pun Bisa Dijadikan Tempat Wisata di Australia

"Mereka yang datang ke TPU sekarang bisa melihat kami memiliki tempat bermain anak-anak, mereka bisa minuk kopi di cafe, atau membawa anjing jalan, naik sepeda, jogging, mereka bisa datang ke sini dan meditasi." katanya.
Weatherill mengatakan kuburan baru menjadi tempat yang menakutkan atau menyedihkan setelah Perang Dunia Pertama di tahun 1918.

"Di zaman Ratu Victoria berkuasa (abad 19), banyak keluarga yang mendatangi TPU, mereka akan membawa keluarga dan teman-teman, mengunjungi makam sanak keluarga dan menikmati suasana di TPU tersebut." katanya.
Dia sekarang menganjurkan warga untuk kembali melakukan hal yang sama.
Dengan itu, sekarang TPU yang baru dibangun, dibuat untuk mengenang mereka yang suda meninggal dengan suasana taman, dan makam tidak lagi ditandai dengan batu nisan yang besar.
"Kami pernah melakukan kremasi dan abunya dimasukkan ke dalam kontainer plastik." kata Weatherill.
"Sekarang kami bisa mencampur abu dengan tanah dan kemudian ditanam di bawah pohon."
- Sulitnya Beli Rumah Bagi Anak Muda Jadi Salah Satu Topik di Pemilu Australia
- Rusia Menanggapi Klaim Upayanya Mengakses Pangkalan Militer di Indonesia
- Dunia Hari Ini: Siap Hadapi Perang, Warga Eropa Diminta Sisihkan Bekal untuk 72 Jam
- Rusia Mengincar Pangkalan Udara di Indonesia, Begini Reaksi Australia
- Dunia Hari Ini: Katy Perry Ikut Misi Luar Angkasa yang Semua Awaknya Perempuan
- Dunia Hari Ini: Demi Bunuh Trump, Remaja di Amerika Habisi Kedua Orang Tuanya