Kucing Dalam Karung

Kucing Dalam Karung
Kucing Dalam Karung
DUA hari berturut-turut, INDOPOS memasang iklan seruan "Jangan Pilih Kucing dalam Karung!" Tidak ada maksud apapun. Bukan atas pesanan KPUD. Juga bukan titipan Bawaslu. Iklan bergambar kucing, karung, dan buntut panjangnya itu didesain dan dipasang sendiri secara suka rela oleh koran ini. Banyak yang bertanya, apa pesan yang terselinap di balik karung iklan itu?

Kalau sang penanya adalah cat lovers, jawabannya harus denotatif. Pastikan, kucing yang mau dibeli dalam kondisi sehat, tidak cacat fisik, tidak cacat non fisik (galak, cengeng, red), tidak kotor mulut , tidak buram muka, tidak berkutu bulu, tidak jorok telinga, tidak berjamur kulit, tidak agresif-galak (jinak, red). Pastikan tidak membahayakan pada kucing lain maupun manusia.

Sebagai kucing sehat, saat dibelai, sekalipun sedang tiduran dengan mata terpejam, binatang berkumis ini pasti merespons cepat. Tidak diam saja. Paling tidak, buntutnya bergerak, sebagai jawaban atas perlakuan itu. Begitupun kalau ditarik kumisnya, wah pasti langsung bangun, berdiri, bergerak, dan berbicara "miaoo".

Itu baru kumis kucing yang ditarik. Kalau buntutnya, lebih marah lagi dia. Karena itu, memegang kucing itu disarankan di bagian tengkuk.

DUA hari berturut-turut, INDOPOS memasang iklan seruan "Jangan Pilih Kucing dalam Karung!" Tidak ada maksud apapun. Bukan atas pesanan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News