Kucing Jembatan

Oleh: Dahlan Iskan

Kucing Jembatan
Dahlan Iskan (Disway). Foto: Ricardo/JPNN.com

Saat itu di Anhui lagi ada pembangkangan rahasia. Di desa Xiao Gang. Pelakunya sekitar 20 petani.

Mereka rapat gelap. Mereka menyepakati untuk membangkang dari doktrin komunisme. Kesepakatan itu mereka tandai dengan cap jempol darah: pilih mati daripada membuka rahasia.

Saya pernah ke desa ini. Ingin tahu cerita dari tangan pertama.

Kesepakatan 20 petani itu dilakukan karena terpaksa. Desa itu sangat miskin. Kelaparan. Sistem garapan sawah Komunis tidak memungkinkan menghasilkan tanaman pangan yang cukup untuk makan.

Saat itu petani harus menyerahkan semua hasil panen ke pemerintah.

Pemerintahlah yang menjatah makanan ke penduduk. Akibatnya tidak ada petani yang sungguh-sungguh menggarap tanah.

Kelompok rahasia petani di Xiao Gang sepakat menggarap sawah sungguh-sungguh. Panennya bagus. Berlebih. Tetapi mereka sepakat hanya menyerahkan ke pemerintah sebagian kecil hasil panen. Agar tidak membuat curiga. Selebihnya disimpan sendiri.

Yang seperti itu, kalau ketahuan, bisa dihukum mati. Itulah sebabnya mereka sampai tanda tangan darah.

Deng Xiaoping pernah dibuang di Nanchang. Sejauh 1.600 km di selatan Beijing. Di zaman Revolusi Kebudayaan. Tepat di sekitar Indonesia dilanda G30S/PKI.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News