Kuda Cross Counter Milik Keluarga Kerajaan Dubai Menangi Melbourne Cup 2018
Kuda Cross Counter memenangkan Melbourne Cup 2018 dan meraih hadiah senilai $ 7,05 juta atau lebih dari Rp75,5 miliar di arena pacuan kuda Flemington, Melbourne mengalahkan kuda Marmelo dan A Prince Of Arran.
Kemenangan ini memberikan piala kemenangan pertama bagi rumah pembibitan kuda pacuan yang beroperasi secara global milik keluarga Kerajaan Dubai, Godolphin, sementara bagi joki Kerrin McEvoy ini menjadi kemenangannya yang kalinya.
Perlombaan Melbourne Cup tahun ini sempat terganggu ketika kuda The Cliffsofmoher yang dilatih oleh pelatih kenamaan Australia, Aidan-O'Brien terjatuh di pos kemenangan pertama yang mematahkan kakinya. Kuda itu terpaksa di-euthanasia setelah balapan.
Prakiraan hujan telah mewarnai penyelenggaraan Melbourne Cup, dimana hujan dengan tingkat ketinggian curah hujan mencapai lebih dari 50mm sempat turun pada jam-jam menjelang perlombaan.
Peringkat jalur pacuan kuda Flemmington sempat diturunkan dari baik (good) ke Heavy 8, sebelum hujan berlalu, dan memungkinkan jalur untuk kembali ke tingkat Soft 6 pada waktu balapan.
Kuda yang dilatih Aidan O'Brien lainnya, Yucatan, yang sempat difavoritkan, berhasil melampaui posisi kuda pacu asal Inggris Magic Circle.
Namun kedua kuda itu hanya berhasil memasuki garis finish diurutan belakang, seiring kuda Cross Counter dan Marmelo melesat mengungguli kuda-kuda di garis depan lainnya dengan kecepatan yang menakjubkan di penghujung laga saat bersaing mencapai garis finis.
Pelatih Cross Counter, Charlie Appleby mengaku sangat senang dengan kemenangan kudanya.
- Latihan Militer Terpisah dengan Rusia dan Australia, Indonesia Tak Ingin Dikuasai oleh Siapa Pun?
- Dunia Hari Ini: Donald Trump Jadi Presiden, Kamala Harris Mengakui Kekalahannya
- Dunia Hari Ini: Beberapa Hasil Suara Pemilu Amerika Serikat Mulai Keluar
- Dunia Hari Ini: Kecelakaan Bus di India Telan Puluhan Nyawa
- Dunia Hari Ini: Setidaknya 10 ribu orang Tedampak Letusan Gunung Lewotobi Laki-laki
- Pendidikan dan Pengalaman Kerja Migran, Termasuk Asal Indonesia, Belum Tentu Diakui Australia