Kuda Gelap

Oleh Dahlan Iskan

Kuda Gelap
Ilustrasi: disway.id

Si penumpang gelap bisa ikut mendapat guyuran kredit khusus. Dengan jumlah yang khusus. Dengan bunga khusus.

Baca Juga:

Karena itu kubu teknokrat tidak mau cetak uang. Kalaupun harus terjadi penyalurannya tidak boleh berbentuk kredit khusus.

Bentuknya harus kredit komersial. Bunga harus sesuai dengan yang berlaku di pasar. Agar tidak dimanfaatkan oleh penumpang gelap.

Baiklah. Kita dengar juga kecurigaan ”kelompok cetak uang” terhadap ”kelompok hobi utang”.

”Mereka itu dipakai sebagai kuda Troya oleh modal asing."

Mereka tidak rela kalau ekonomi bangkit segera. Mereka itu mengharapkan ekonomi semakin hancur. Biar nilai perusahaan-perusahaan besar di Indonesia jatuh. Setelah saham mereka menjadi murah modal asing berebut membeli. Terjadilah gelombang peralihan kepemilikan dari nasional ke asing.

Para panelis kubu ini juga mempersoalkan global bond yang hanya lebih banyak menguntungkan fund manager global. Kalau cetak uang kan tidak perlu jasa fund manager asing.

Penumpang gelap itu sendiri belum ada. Entah kalau lagi disiapkan. Kuda Troya itu pun juga belum ada. Entah pula kalau ternyata begitu.

Cetak uang vs utang itu ternyata bukan lagi urusan perbedaan mazhab, tetapi sudah menjadi urusan saling curiga. Seru pula.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News