Kuda Pacu Berenang di Pantai, Berendam Air Hangat, Dipijat
Bahkan sampai ada yang pingsan karena air laut masuk ke mulut dan telinganya. Jika keadaannya seperti itu, tak boleh dilanjutkan.
Sedangkan kuda pacu yang doyan air seperti milik Rizal, begitu masuk air, kakinya akan langsung mengayuh kegirangan. Sang pemilik cukup memegang pelana dan memeluk punggung.
’’Mungkin kalau tak diarahkan kembali, ia bisa berenang sampai ke Bali,’’ ujar Rizal.
Pantai Tanjung Karang memang menghadap Bali. Puncak Gunung Agung di Pulau Dewata yang menjulang bisa dinikmati dari situ.
Selain di pantai, tradisi memandikan kuda pacu juga dilakukan di sungai. Tapi, menurut Muhtar, dirinya lebih senang melakukannya di pantai karena di sana kuda bisa berenang dengan leluasa.
Sedangkan di sungai, selain dangkal, ancaman adanya binatang seperti buaya juga menjadi kekhawatiran tersendiri.
Itu baru urusan berenang. Kuda-kuda pacu di Lombok masih punya sesi menyenangkan lainnya saat pagi: berendam. Persisnya menjelang subuh. Saat air laut dalam kondisi hangat.
’’Saat berendam pagi itu, biasanya saya manfaatkan untuk membersihkan tubuh kuda dari kotoran-kotoran. Bila perlu, menyingkirkan kutu-kutu sehingga kuda pacu akan semakin bugar,’’ ungkap Hilmaen, rekan Rizal yang juga pemilik kuda.
Berenang di pantai itu merupakan latihan napas bagi kuda pacuan. Seperti atlet lari atau penyanyi.
- Ups, Video WNA Mesum di Pantai Mandalika Tersebar
- Pembalap MotoGP 2024 Mulai Terbang ke Lombok, Pimpinan Klasemen Sudah di Bali
- Terapkan Cofiring, PLTU Jeranjang Turut Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat di Lombok
- Pimpinan Pesantren di Lombok Barat Cabuli 4 Santriwati
- Keracunan Makanan, Belasan Siswa SD di Lombok Tengah Harus Dirawat
- Satu per Satu Para Penjahat di Lombok Ditangkap