Kudatuli, Rumah Puan Maharani Penuh Pengungsi, Keluar saja Susah

“Menit per menit itu semuanya report ke ibu saya. Sekarang ada beberapa truk yang mendekati DPP Diponegoro. Semua sudah turun berpakaian hitam-hitam, dan sebagainya. Sampai akhirnya terjadi penyerangan, penyerbuan, dan pembakaran,” kata Puan.
Mbak Puan menyaksikan banyak korban dari upaya pengambilalihan paksa kantor DPP PDI itu, dalam keadaan luka parah dibawa ke Kebagusan.
“Rumah sudah seperti tempat pengungsian,” tutur Puan.
Perempuan kelahiran Jakarta, 6 September 1973 ini mengaku ketika itu dia sempat panik melihat orang luka parah di rumahnya.
Puan bersyukur banyak orang yang menolong, seperti sejumlah dokter.
“Ada simpatisan yang dokter datang mengobati," ujar Puan.
Selama kondisi genting itu, Puan mendapat tugas khusus dari kedua orangtuanya yang sibuk dalam urusan politik.
Puan bertugas menyiapkan makanan buat para simpatisan di Kebagusan.
Bu Mega bilang kepada Puan Maharani, ayo siap-siap ke Diponegoro. Tiba-tiba Bu Mega ditelpon lagi.
- Rayakan 70th KAA, Usman Hamid And The Blackstones Bawakan Album Baru Kritik Sosial
- Megawati Usulkan KAA Jilid II Bahas Kondisi Global dan Kemerdekaan Palestina
- Brando PDIP Minta Dispenda Kawal Ketat Kebijakan Pramono Turunkan Tarif BBM Kendaraan untuk Warga Jakarta
- Maqdir Sebut KPK Bangun Narasi Keliru Soal Peran Hasto dalam Kasus Harun Masiku
- Bikin Surat Lagi, Hasto Kian Yakin Perkara yang Menjeratnya sebagai Pengadilan Politik
- Sidang Lanjutan Hasto Kristiyanto Dihadiri Elite PDIP, Kepala Daerah, dan Keluarga