Kudeta Lagi! Presiden Gabon Langsung Digulingkan Setelah Menang Pilpres
Dia mengaku tidak tahu apa yang terjadi dan meminta kepada negara-negara sekutu untuk berbicara atas nama dia dan keluarganya.
Kudeta militer di Gabon adalah yang kedelapan di kawasan Afrika Barat dan Tengah sejak 2020.
Bulan lalu, aksi serupa baru saja terjadi di Niger. Perwira militer juga telah merebut kekuasaan di Mali, Guinea, Burkina Faso dan Chad.
Prancis yang pernah menjajah Gabon, PBB dan Uni Afrika mengutuk kudeta tersebut.
Sebaliknya, ratusan orang merayakan intervensi militer di jalan-jalan ibu kota, Libreville.
"Saya melakukan unjuk rasa hari ini karena saya gembira. Setelah hampir 60 tahun, Bongo kehilangan kekuasaannya," kata Jules Lebigui, seorang pengangguran berusia 27 tahun yang bergabung dengan massa di Libreville.
Bongo mengambil alih kekuasaan pada tahun 2009 setelah kematian ayahnya, Omar, yang memerintah sejak tahun 1967.
Para penentangnya mengatakan dinasti tersebut tak mendistribusikan hasil minyak dan pertambangan Gabon kepada 2,3 juta penduduknya. (reuters/dil/jpnn)
Baru saja dinyatakan sebagai pemenang pilpres, Presiden Gabon Ali Bongo langsung dikudeta oleh pengawalnya sendiri bersama sejumlah petinggi militer lainnya
Redaktur & Reporter : M. Adil Syarif
- Pilpres Makin Panas, Banyak Warga Amerika Pengin Pindah Negara
- Prabowo Resmikan Gerakan Solidaritas Nasional, Ini Tujuannya
- Cacar Monyet Jadi Masalah Kesehatan Publik Utama di Afrika
- Afrika Minta Barat Kucurkan Rp 9,2 T untuk Penanganan Cacar Monyet
- China Janji Guyur Afrika dengan Hibah Militer Rp 2,1 T
- Menparekraf: HLF-MSP dan IAF ke-2 2024 Perkuat Citra Indonesia di Kawasan Afrika