Kue Cubit Setengah Matang, Amankah Dikonsumsi?

Kue Cubit Setengah Matang, Amankah Dikonsumsi?
Kue cubit. Foto Akhmad Dody Firmansyah/Shutterstock

jpnn.com - Kue cubit merupakan satu dari sekian banyak panganan tradisional yang tengah digandrungi. Sebagian penjual bahkan memodifikasi penyajiannya dalam bentuk setengah matang agar lebih menarik.

Namun hati-hati, kue cubit setengah matang ternyata dapat menjadi ancaman bagi kesehatan. Apa saja efeknya bagi tubuh?

Sumber infeksi E. coli

Center for Disease Control and Prevention, sebuah badan kesehatan di AS ternyata telah membuat larangan tegas terhadap konsumsi adonan kue yang tidak dimasak sempurna. Mereka mengatakan, adonan kue mentah atau setengah matang ini dapat menjadi sumber infeksi bakteri berbahaya. E. coli, salah satunya.

E. coli merupakan bakteri yang dapat terkandung pada tepung mentah akibat kontaminasi selama proses produksi di pabriknya. Bila masuk ke dalam tubuh seseorang, E. coli dapat menimbulkan berbagai keluhan saluran pencernaan, seperti kram perut, mual muntah dan diare.

Keluhan ini mulai muncul 3-4 hari setelah bakteri masuk ke dalam tubuh. Walaupun umumnya akan membaik dengan sendirinya, sebagian kasus dapat berkembang, mengakibatkan sindrom hemolitik uremik dan berujung pada gagal ginjal.

Risiko kontaminasi Salmonela

Tidak hanya E. coli, adonan kue cubit setengah matang yang mengandung telur mentah juga berpotensi menyimpan bakteri Salmonela. Gejala yang akan dirasakan bila bakteri masuk ke dalam tubuh adalah demam yang diiringi keluhan saluran cerna seperti perut terasa kembung, muntah, dan diare.

Di balik legit dan manis rasanya, amankah kue cubit setengah matang bagi kesehatan?

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News