Kukmi Usul Utang Korban Bencana Dihapus
Rabu, 10 November 2010 – 17:09 WIB
JAKARTA - Ketua Umum DPP Kerukunan Usahawan Kecil dan Menengah Indonesia (Kukmi) Azwir Dainy Tara minta pemerintah 'putihkan' utang-utang para pengusaha kecil dan menengah korban bencana tsunami Mentawai dan korban letusan Gunung Merapi. "Kukmi minta pemerintah agar utang-utang korban bencana alam diputihkan (dihapus) saja karena musibah yang mereka alami itu adalah force majeure atau di luar kemampuan manusia," kata Azwir, kepada wartawan, di Jakarta, Rabu (10/11).
Selain meminta dibebaskan dari utang, Kukmi juga berharap setelah kondisi pulih, para pengusaha kecil dan menengah itu kembali dibantu dengan kredit baru agar mereka kembali bisa menumbuhkan perekonomiannya. "Yang kita tekankan, supaya yang dibantu nanti benar-benar usaha mikro yang betul-betul korban, bukan pura-pura korban," tegasnya.
Menurut Azwir, selama ini DPP Kukmi merasa kebijakan pemerintah terhadap pengusaha kategori usaha kecil dan menengah (UKM) belum sepenuhnya bisa dirasakan. "Dari dana APBN yang disediakan Rp20 triliun untuk UKM, faktanya tidak semua bisa diserap akibat Bank Pelaksana penyalur KUR masih memberlakukan jaminan dari pengusaha jika ingin memperoleh KUR. Padahal pemerintah sudah memberikan jaminan 70 sampai 80 persen. Itupun tidak diindahkan oleh bank-bank pelaksana di daerah-daerah yang membutuhkan dana segar," ungkap Azwir.
Dia mengatakan, bank pelaksana yang mempersulit penyaluran bantuan kredit usaha rakyat (KUR) dianggap tidak mendukung program pemerintah. Padahal, dana tersebut milik pemerintah yang siap digunakan untuk kepentingan usaha kecil dan menengah.
JAKARTA - Ketua Umum DPP Kerukunan Usahawan Kecil dan Menengah Indonesia (Kukmi) Azwir Dainy Tara minta pemerintah 'putihkan' utang-utang para pengusaha
BERITA TERKAIT
- Polisi yang Ditembak Mati Rekan Sendiri Dapat Kenaikan Pangkat Anumerta dari Kapolri
- Sekte Indonesia Emas Dideklarasikan Untuk Mewujudkan Perubahan Sosial
- PFM Tegaskan Ada 15 Kementerian dan 28 Badan Teknis yang Perlu Diawasi
- Unilever Sebut Inklusi, Kesetaraan, dan Keragaman Kunci Bisnis Berkelanjutan
- Kapolri Ajak Pemuda Muhammadiyah Berantas Judi Online & Polarisasi Pilkada Serentak
- Penjelasan BKN soal Penentuan Kelulusan PPPK 2024, Honorer K2 Bisa Senang Nih